Friday, March 30, 2012

Terimakasih



Untuk tukang becak tadi pagi yang mengantarkanku tepat depan pintu gerbang kantorku tanpa mengeluh, tanpa minta tambahan biaya, saat tukang becak lain akan mencak2 tidak karuan.

Untuk teman kostku, si pemuja ayam yang rela mengunjungi dua warung makan, warung sate ayam dan warung vegetarian, karena tahu aku tidak suka ayam. Terimakasih.

Untuk teman kostku yang menegurku dipagi hari karena membiarkan kunci bergantungan di daun pintu kamarku semalam. Sambil mengulurkan kunci kamarku, yang diam2 dicabutnya untukku. Terimakasih.

Untuk Pak Polisi yang hanya menggelengkan kepala dan pura2 tidak lihat saat aku putar balik di tanda dilarang putar balik. Terimakasih.

Untuk mas OB yang tiap kali melihatku keluar toilet tanpa kacamata, selalu memastikan aku tidak meninggalkan kacamataku di toilet. Terimakasih.

Untuk teman sekantorku, entah dia Pak/Bu Satpam, OB, atau staff yg kebetulan lewat di parkiran motor. Melihat motorku terparkir sendirian di halaman parkir, dengan standar samping, dan mengubahnya jadi standar berdiri. Terimakasih.

Untuk teman sekantorku yang selalu melepas tatapan mupeng pada sambal dalam kotak makan siangku, karena tahu aku tidak akan menyentuh sambal pedis yang mengerikan itu. Terimakasih.

Untuk teman seruang kantorku yang marah setiap kali aku melepas tatapan terpesona penuh cinta, pada si pegawai cakep di ruang sebelah. Semata2 karena tidak mau hatiku disakiti lagi. Terimakasih.

Untuk teman seruang kantorku yang hanya bisa memanggilku Janne Janne ala artis2 India, saat menemukan kesalahan tololku atau melihat ulah gilaku. Terimakasih.

Untuk tetangga kubikelku yang memberiku dua kotak susu ultra dan bukannya dua buah roti karena tahu aku lebih suka susu dibanding roti. Terimakasih.

Untuk tetangga kubikelku yang menyimpan pisang, buah makan siangnya karena tahu aku suka makan pisang. Orang yang sama, yang akan mengambil semangka di kotak makan siangku tanpa permisi karena tahu aku malas makan buah basah. Terimakasih.

Untuk tetangga kubikelku yang tahu saat aku pakai pensil alis atau tidak, pakai blush on atau tidak, yang bahkan tahu, aku habis cukur alis atau tidak. Gatal, memaksaku menambahi bedakku saat keringat sudah menghapus bedak pagi hariku. Terimakasih.

Untuk teman seangkatan di subditku, dua orang yang berkata, "Jalani, kalau kau memang suka". Saat semua orang berkata "Jangan". Terimakasih.

Untuk teman seangkatan di subditku yang membaca sebuah buku cerita, tertawa terbahak dan kemudian memaksaku membacanya karena cerita cinta di buku cerita itu, mirip dengan cerita cintaku. Terimakasih.

Untuk dia yang mengirimkan BBM selamat pagi dan selamat tidur setiap hari. Sederhana untuk membuatku teringat, bahwa ada yang bersyukur atas kehadiranku tiap hari di bumi ini. Terimakasih.


Untuk yang suka membaca tulisan di blogku, apalagi memujinya. Terimakasih.

Untuk siapapun yang mengisi hidupku sejak di Makassar ini. Yang memberi perhatian dan teguran, kusadari atau tidak. Dia sadari atau tidak. Terimakasih.

Monday, March 26, 2012

Percaya

"Ya ampun Jani, kamu ini gampang banget gak sih dibodoh2in. Diomongin apa ajah loh, percaya", ucap seorang temanku kurang lebih dua tahun yang lalu, hanya beberapa menit setelah dia membohongiku habis2an.

Aku hanya tertawa dan menjawab " Tau gak?, kamu hampir dapat piring cantik karena jadi orang ke-seratus yang mengucapkan kalimat itu".

"Terlalu percaya itu memang banyak untungnya, tetapi, tidak-untungnya jauh lebih banyak", ucap temanku itu lagi. Yang kemudian kujawab dengan,

"Orang yang bisa dipercaya, cenderung menjadi orang yang gampang percaya. Sebaliknya, orang yang tidak bisa dipercaya, cenderung menjadi orang yang tidak gampang percaya. Karena aku orang yang gampang percaya maka aku orang yang bisa dipercaya. Orang yang bisa dipercaya kayak aku ini, selalu bahagia, percaya deh"

Dan hanya selang beberapa hari. Kata2ku itu menghantamku dengan telak.

Manusia yang paling kupercaya saat itu, mengkhianati kepercayaanku dengan sangat kejam. Membuatku tidak bahagia.

***

Maka aku berhenti percaya.

***

Setahun setelah pengkhianatan kepercayaan itu, seorang teman memberiku ceramah keprihatinan.

Manusia yang tidak percaya, sesuai penyebabnya, bisa digolongkan dalam dua jenis.

Satu. Mereka adalah orang yang berhenti percaya karena penah dikhinati dengan kejam.

Dua. Mereka adalah orang yang menilai dirinya terlalu rendah, mereka menggolongkan dirinya dalam golongan orang yang tidak bisa dipercaya, sehingga mereka menilai orang lain pun sama seperti dirinya, tidak bisa dipercaya.

Bila dilihat dari caranya menghadapi rasa tidak percaya, manusia bisa digolongkan dalam dua jenis.

Satu. Manusia Bodoh. Mereka adalah manusia yang saat dikhianati, langsung mengambil kesimpulan, bahwa semua manusia tidak bisa dipercaya. Mereka adalah manusia yang karena merasa dirinya tidak bisa dipercaya, maka menggolongkan manusia yang lain juga tidak bisa dipercaya.

Dua. Manusia Pintar. Mereka adalah manusia, yang ketika dikhianati, bukannya berhenti percaya mereka malah segera menghimpun kekuatan untuk membuktikan bahwa masih ada manusia yang bisa dipercaya. Mereka adalah manusia yang menambah nilai dirinya sehingga dirinya menjadi salah satu bukti nyata adanya manusia yang masih bisa dipercaya.

"Kamu manusia yang mana Jani?", adalah kalimat penutup yang dipilih temanku saat mengakhiri ceramah panjangnya.

Kalimat yang kemudian menjadi kekuatanku melalui tahun kedua setelah pengkhianatan yang kejam itu.

***

Maka dua tahun berlalu. Aku belajar lagi untuk percaya.

***

Beberapa waktu lalu, aku bertemu seorang manusia. Dia bercerita tentang beberapa hal tentang dirinya, yang kupercaya habis2an, hanya untuk kemudian menemukan diriku ditipu habis2an.

Aku setahun yang lalu, pasti tidak akan bisa ditipu, karena saat itu, aku berhenti percaya. Dan kalaupun aku tertipu juga. Aku pasti akan ngamuk2 dan semakin tidak percaya lagi pada apapun dan siapapun.

Tetapi hari itu, aku hanya menarik nafas lega. Lega karena semua cerita itu ternyata hanyalah tipuan dan tidak benar2 terjadi padanya. Sedikit menggerutu karena sudah dibuat stres berhari2, tetapi aku tersenyum bahagia. Karena, meski ditipu separah itu, aku tidak berhenti percaya.

Bahkan aku masih percaya pada manusia itu hingga hari ini.

***

Kalau temanku bertanya lagi padaku

"Kamu manusia yang mana Jani?"

Aku sudah tahu jawabku

"Aku memilih jadi Manusia Pintar".

Pertanyaanya sekarang,

"Kamu yang sedang membaca tulisan ini. Memilih jadi manusia yang mana?"

Wednesday, March 21, 2012

Aku

Aku tidak punya tabungan yang banyak di bank,

Tetapi setidaknya selalu ada duit secukupnya di dompet

Cukuplah untuk sesekali nonton di bioskop atau membeli buku di Gramedia.


Aku tidak bisa membeli setiap baju, sepatu, dan tas yang kuinginkan

Tetapi setidaknya aku punya cukup baju, sepatu, dan tas di kamarku yang kecil

Sehingga aku tidak pernah harus memakai karung keluar rumah


Aku tidak bisa pergi travelling setiap hari libur tiba

Tetapi aku punya mimpi yang besar

Percaya bahwa suatu hari nanti aku pasti bisa


Aku tidak secantik para pemenang lomba putri2an

Tetapi setidaknya aku tidak jelek2 amat

Selalu ada yang dengan rela memuji senyum manisku


Aku tidak pintar2 amat

Tetapi aku juga tidak bodoh

Setidaknya aku bisa menulis dan membaca, bahkan aku tahu hasil penjumlahan dari satu tambah satu


Aku bekerja di perusahaan yang tidak membuat orang selalu terngangah kagum, kadang orang2 itu malah terngangah tidak pernah dengar.

Tetapi kantorku istimewa

Dia sangat mendukung perkembangan blog ku


Aku tidak punya teman dimana2, kadang yang kupikir sahabat ternyata hanya teman yang tidak bisa turut berbahagia saat aku bahagia

Tetapi setidaknya aku punya sahabat sejati

Selalu ada mereka untuk membuatku tidak merasa sendirian, saat aku bahagia maupun saat aku sedih.


Aku dibenci oleh beberapa orang

Tetapi aku tidak marah

Karena kadangkala, kebencian adalah refleksi dari rasa iri. Iri karena aku lebih baik daripada mereka.


Aku bolak balik disakiti Cinta

Tetapi aku tidak pernah kecewa pada Cinta

Karena setiap kali aku disakiti Cinta, Cinta jugalah yang akan menyembuhkanku


Aku tidak selalu memenangkan Cinta

Tetapi tidak selalu memenangkan, tidak berarti tidak pernah menang

Karena dimana kita memberi Cinta, disana kita menemukan Cinta


Aku tidak selalu meraih mimpi dan harapku, persis seperti yang kupinta

Tetapi aku juga tidak pernah gagal segagal-gagalnya

Karena Tuhanku kadang malah memberi yang lebih baik dari pintaku


Aku tidak diberi hidup yang selalu mulus dan indah

Tetapi setiap masalah yang muncul, aku hadapi dengan kepala tegak dan senyum di bibir.

Karena tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada saat masalah berlalu


Aku manusia sederhana yang bahagia atas hidupku.

Aku menikmati menjadi Aku

Friday, March 16, 2012

Adele... Adele...

Lagi asik2 kerja, tetangga kubikelku main nyelonong ajah, nyanyi lagunya si Adele. Taunya sebaris doang, nyanyinya berkali2... "Nevermind I'll find, someone like you".

NEVERMIND I'LL FIND SOMEONE LIKE YOU

Damn, baru nyadar. Kenapa jg si Adele ini pake kalimat "someone like you"

Coba aku kaya raya, langsung pesan tiket deh aku ke Eropa. Bayar janji wawancara ekslusif sama si Adele. Hanya untuk nanya pertanyaan "Kenapa someone like you sih Del? Pake someone better than you nape?"

"Gara2 nyanyiin lagu loe sepenuh hati pas si tukang pos harapan lewat, lirik lagu loe langsung masuk di kotak pos harapan gue, di tumpukan paling atas pula"

"Gara2 loe, gue beneran dapat si someone like him tau.. Mirip semirip2nya. Tanggungjawab Loe!"

#MataDipicingkan,BibirSenyumPicik,SenangDapatKambingHitam

Tetapi... Itu kalau aku kaya raya.

Faktanya?

Gak banget. Boro2 bayar mahal untuk mengkambing hitamkan si Adele, beli CD aslinya si Adele ajah aku tak mampu :(.

Yang ada, aku harus puas sama yg namanya gratisan.

Tutup mata, berfantasi sendiri.


Racik racun, asah golok, nyalakan api, beli sabun.. Dan dimulailah satu adegan berdarah di kepalaku... Hihihihihi


Tersenyum puas, kuamini kalimat seorang temanku,

"Pada masa seminggu setelah patah hati, yang namanya berfantasi sadis tentang si biang kerok, dijamin HALAL dan GRATIS... :)"

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...