Friday, December 28, 2012

Lelucon Cinta Mereka


Seorang perawat lelaki sedang membersihkan perban HD Bapak.
Semua terdiam menatap si mas perawat ketika seorang sepupu perempuanku tiba-tiba masuk, memberi salam pada bapak lalu memijit kakinya.
Senyum manis yang diberi Bapak pada sepupuku, membuat mata si Mas Perawat teralihkan ke wajah sepupuku. Lima detik matanya bertahan disana, hingga si perawat tersadar dan kembali menyelesaikan pekerjaannya lalu pamit, kembali ke ruangannya.

Ibu yang duduk di sisi kiri bapak menunggu hingga si mas perawat menghilang di balik pintu lalu berkata pelan.
“Ponakannya Ibu memang cantik, perawat ajah jatuh cinta”, dan tawa kami pun pecah di kamar rawat.
“Bapak pasti setuju kalau ponakannya pacaran dengan perawat HD”, ucapnya lagi, yang membuat tawa kami makin menjadi.

Tetapi tiba-tiba Bapak mengangkat jari telunjuk kanannya, menggoyangnya ke kiri dan ke kanan, membentuk kata TIDAK.

“Loh Bapak tidak setuju yah kalau ponakannya jadian sama perawat HD?", tanyaku yang dijawabnya dengan anggukan. 

"Hmmm kalau sama dokter spesialis pasti boleh?”, ucapku sok tau, yang hanya dijawab Bapak dengan mengangkat telunjuk kanannya dengan tegas, membentuk kata PERHATIKAN;
lalu pelan-pelan memindahkan jari telunjuk itu ke arah lehernya, membentuk sebuah kata yang membuat semua orang di kamar itu kebingungan, kecuali Ibu yang mendadak tertawa nyaring.

Kebingungan, kami hanya bisa pasrah menatap Ibu yang tertawa nyaring dan Bapak yang tertawa tanpa suara, menunggu hingga tawa itu berhenti, menunggu hingga Ibu memberi penjelasan.

Hingga akhirnya Ibu berkata,
“Bapak bilang, boleh dokter spesialis,  tetapi dengan syarat, harus dokter spesialis gondok”, kata Ibu sambil menunjuk gondok di lehernya dan tertawa lagi, kali ini bersama kami semua yang ada dalam kamar rawat. 

***

Pernah dengar istilah lelucon cinta?
Lelucon yang hanya dimengerti oleh dua orang yang saling mencintai?

Kupikir, Itu adalah salah satu lelucon cinta orang tuaku.




P.S.

Untuk kamu yang menempati sebuah ruang di sebelah kiri dadaku

Bolehkan aku  beharap

Bahwa suatu hari nanti, kita akan menjadi seperti orang tuaku

Bersama, menua dengan lelucon cinta milik kita

Wednesday, December 12, 2012

Para Superman-ku



Untuk para lelaki hebat yang ada di hidupku dan yang akan datang di hidupku.

Untuk Bapakku
Yang akan ribut menyuruh Ibu untuk menelpon anaknya. Dia yang hanya akan berkata “Baik-baik saja kan nak?”/”Puji Tuhan”/”Jaga kesehatan Nak!”/”Yah sudah, ini bicara lagi sama Ibu”; lalu mengembalikan telepon pada ibu.
Yang akan menjemput anaknya di perwakilan bus setiap kali anaknya pulang kampung, hanya karena anaknya malas naik bentor di pagi hari dingin kota Toraja.

Yang akan memamerkan kebunnya yang penuh pohon buah dan sayuran dan bunga dan hewan peliharaan. Bapak petani keren yang selalu memastikan asap dapurnya mengepul.

Yang akan sibuk seharian, entah memperbaiki atap rumahnya, dinding rumahnya, pompa airnya, sumur bornya, kadang ayamnya, pagar kebunnya, apapun, untuk memberi yang terbaik bagi keluarganya.

Yang akan menginterogasi setiap lelaki yang datang menjenguk anak perempuannya di rumah, bahkan termasuk mereka yang datang dengan alasan belajar kelompok.

Yang akan mengirimkan sms kepada semua anaknya saat dia jauh dari rumah, hanya untuk memastikan bahwa anaknya tahu, dia sedang dimana, dengan siapa dan sedang melakukan apa.

Yang akan membanggakan anaknya di depan temannya, atasannya atau keluarganya. Tidak peduli bahwa orang-orang itu, mungkin menganggap anaknya sebagai anak yang biasa saja.

Yang akan menggendong cucunya dipagi hari, lalu mengantarnya berkeliling rumah, menyapa foto Tuhan Yesus, foto Bunda Maria, matahari, pohon, dan bunga sambi membangunkan seisi rumah.


Untuk Suamiku Nanti
Belum mengenalmu atau hanya belum tahu kalau itu kamu.
Jaga aku dan anakmu nanti, sehebat Bapakku menjaga aku dan keluargaku.
Sungguh, Aku yakin kamu bisa.........


Untuk Anak Lelakiku Nanti
Belum melihatmu bahkan belum bisa membayangkanmu.
Jaga aku dan bapakmu, bila kami tua nanti, sama seperti aku menjaga Bapakku hari ini.
Percaya, Aku yakin kamu mau.........



Dari  Anak Perempuan, Istri (nanti), dan Ibu (nanti)

Sayang kalian semua

Para Superman-ku
yang tidak memakai celana dalam, di sisi luar pakaiannya

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...