Tuesday, April 30, 2013

Waktu yang dirindukan



Waktu SMP, aku rindu jadi anak SD lagi.
Keliling lapangan bola SD sambil mengejar teman sekelas yang bolos jatah piket.
Hitam, dekil, bau keringat, bau matahari dan tidak tahu malu.

Waktu SMA, aku rindu jadi anak SMP lagi.
Nongkrong makan pisang ijo sambil pelototin Shah Rukh Khan di film Kuch Kuch Hotta Hai bareng teman gank.
Masih tetap hitam, tetap dekil, tapi sudah tidak bau keringat tidak juga bau matahari, kan sudah mulai ngecengin cowok.

Waktu Kuliah, aku rindu jadi anak SMA lagi.
Lari keliling asrama SMA dikejar Pak Kepsek karena bolos upacara.
Sudah tidak terlalu hitam juga tidak dekil lagi.
Malu kalau ketahuan malas mandi sama teman asrama.

Sekarang waktu aku akhirnya jadi pegawai, aku akan selalu rindu masa kuliah.
Bukan apanya,
Itu adalah masa terakhir dimana aku bisa minta duit ke Ortu tanpa malu.
Itu adalah masa terakhir dimana aku bisa bermalas-malasan di hari Senin tanpa perlu nunggu cuti, tanpa perlu nunggu tanggal merah.
Itu adalah masa terakhir dimana aku bisa pulang tiap Natal dan tiap libur lebaran ke kampung halaman. 
Itu adalah masa terakhir dimana aku bisa nongkrong di teras KFC sampai masuk angin, tetapi tetap bahagia.

Karena
Setelah aku meninggalkan bangku kuliah, aku harus merelakan diriku dan sisa waktu produktifku dalam dunia kerja.

Jadi..

Nikmati masa kuliahmu anak muda.
Bangun pagi, Ikut kuliah, Kerja tugas, Nongkrong, Ikut UKM, Main bilyard, UTS, Nonton pilem, UAS, Nonton konser, Skripsi, Ke Gym, Bimbingan dosen, Karokean, Wisuda...
Semuanya.
Jangan iri pada mereka yang bekerja.
Mereka yang harusnya iri, karena tidak bisa lagi menikmati itu semua.

Lagi pula,
Mereka bukan pembanding yang tepat.


Tetapi..

Irilah pada mereka yang kuliah dengan baik,
yang akan lulus dengan baik,
dan yang akan dapat kerjaan yang lebih baik pula.


Irilah pada mereka.

Karena sebenarnya, kalian  bisa saja seperti mereka.
Hanya kalian tidak memilihnya.
Padahal kalian juga punya hak untuk memilih itu.




P.S. Jangan stess dengan pertanyaan “Kapan Lulus?”,
akan ada banyak pertanyaan horor 
yang menanti di kehidupan yang akan datang,
“sudah kerja?”
“kerja dimana?”
 “sudah punya calon?”,
“kapan kawin?”
 “sudah punya anak?”
 “Berapa anaknya?”
Phuuuuuuft
INGAT!
Jangan stres karena pertanyaan itu.
Tetapi
stress lah kalau anda tidak mau berusaha semaksimal mungkin
untuk bisa menjawab pertanyaan itu
dengan jawaban yang akan membuat orang yang anda kasihi
jadi bangga pada anda.

Thursday, April 25, 2013

Beruntung

Dia bilang
Dia adalah orang yang beruntung memiliki aku

Aku bilang
Aku adalah orang yang beruntung memiliki dia yang merasa beruntung memiliki aku

Aih Ribet

Mari disederhanakan

Aku dan Dia adalah dua orang yang beruntung karena saling memiliki



Selamat lima bulan lebih sehari untuk KITA yang sudah mulai merangkak

Rumahku


Pernah dengar peribahasa yang berkata “kasih orang tua sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah”?.
Siapapun yang menulis pepatah itu pasti seorang yang beruntung.

Seorang yang beruntung karena pernah mengenal “kasih sepanjang masa ”.

Lalu aku?
Aku juga adalah orang yang beruntung 
Aku diberkati dengan berlimpah “kasih sepanjang masa ”

Ada satu yang masih segar di pikiranku



“kasih sepanjang masa” yang kurasakan lagi minggu kemarin. 
Minggu ketika aku pulang ke kota kelahiranku



.....



Aku dan Ibu sedang memijat kaki Bapak yang berbaring di tempat tidur.

Memijat sambil bercanda tentang siapa  yang pijatannya paling hebat.

Ketika Ibu mendadak menghilang ke ruang tamu, meninggalkanku dan Bapak yang terkantuk.



Sore yang sejuk hujan di kota kelahiranku

Di tempat tidur Bapak dan Ibu yang hangat

Aku memilih membaringkan badan

Langsung, di dekat kaki Bapak, dalam posisi setengah melingkar.



Bapak menatapku yang perlahan tertidur

Bersuara hanya ketika Ibu kembali ke kamar

Dan kalimatnya pun hanya

“Bu, bangunin anakmu, suruh perbaiki posisi tidurnya. Pasti tidak nyaman tidur seperti itu”

Lalu aku menjawab dalam kantuk yang amat sangat

“Gak mau, gini ajah, PW!” ucapku sambil perlahan lenyap dalam tidur lelap.
Melingkar di dekat kaki Bapak.



.....



Bahkan saat Bapak sedang tidak enak badan pun, dia masih sempat memikirkan anak tukang tidurnya, yang tidak kompeten dalam urusan pijat memijat.



.....



Lalu sejam kemudian, ketika aku terbangun dan kaget.

Kubuka mataku dan bertatapan langsung dengan mata Bapak.

Entah bagaiamana ceritanya.
Saat aku tertidur, sepertinya Bapak memutar badannya.

Kepalanya dipindahkan ke tempat kakinya semula berada.

Dia membuat aku tertidur melingkar di dekat kepalanya.

.....


Ah
Aku rindu mereka






Home is the person or place you want to return to over and over

Friday, April 19, 2013

Titik Rawan



Duduk di sofa hotel seorang sahabat lama yang sedang berkunjung ke kotaku
Ada aku, dia dan seorang sahabat yang lain.
Menerima telpon dari yang terkasih
Bercanda, tertawa, bertukar kabar lalu menutup telpon karena gangguan teknis
Dan sang sahabat lama pun berkomentar
Terlalu banyak pembicaraan tidak penting dan kekanakan; tipikal baru jadian
Tetapi aku hanya tersenyum sambil menanti yang terkasih menelpon lagi.


Sejam kemudian, di lift dalam perjalan pulang
Ada aku dan seorang sahabat yang lain itu
Menerima telpon lagi dari yang terkasih
Bercanda, minta izin pulang, berjanji akan balas menelponnya, lalu menutup telpon.
Dan sahabat yang lain itu pun berkomentar
Halaaa, bolak balik nelpon, tunggu deh kalau sudah nikah, suami nelpon hanya untuk nanyain anaknya. Trust me!”
Tetapi aku hanya tersenyum sambil menyempilkan si blackberry ke dalam saku celana.


Hari ini, di kamar kost, kulirik layanan pesan pengguna blackberryku.
Sepuluh pesan tertera di layarnya.
Dariku untuk yang terkasih.
Semua pesan telah terkirim dan terbaca olehnya.
Lima jam yang lalu.
Namun,
Tak ada satu balasan pesan pun darinya.
Maka aku teringat pada kata-kata dua orang itu.


Apakah aku sudah di titik yang sama dengan mereka?




Jangan biasakan aku tanpa kabar, tanpa tanyamu

Karena aku akan menjadi terbiasa

Lalu KITA pun berakhir

Wednesday, April 10, 2013

Seharusnya

Seharusnya

Tidak ada seorang pun yang pantas

Untuk merasa sendiri dan kesepian dalam suatu hubungan

Setahuku begitu

Tuesday, April 9, 2013

Pamali

Lagi di Meja Kantor
Kerja pastinya
Serius :)
Ketika Ibu-Ibu, teman kantor di kubikel sebelah mendadak terkakak, berbisik pelan lalu terkakak lagi.
Tidak perlu ikut nimbrung untuk tahu apa yang sedang terjadi

Bukan apa yang mereka bahas pastinya
ini kuping manusia biasa, bukan alat penyadap super canggih

Tetapi apa yang sedang mereka lakukan
BERGOSIP

Sangat seru sepertinya,
sampai ini pantat, bawaannya ingin lompat aja ke kubikel sebelah
dan bergabung bersama siaran RRI

Tetapi seorang teman lelaki mendahului ku dan bergabung bersama mereka
Berjongkok bersama Ibu-Ibu
Sejenak tenggelam dalam bisikan pelan
Lalu terkakak sambil menegakkan kembali badannya

Masih sambil terkakak, dia berkata cukup lantang sambil berjalan pergi
"Wow, Istiku lagi hamil. Saya undur diri dulu dari siaran RRI"
dan Ibu-Ibu di kubikel sebelah dan aku lalu terkakak

Pamali gosipin orang kalo lagi nunggu kelahiran bayi.
Diluar itu
Tidak Pamali kok

What an excuse...

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...