Wednesday, June 1, 2016

Trimester Kedua

Trimester kedua adalah masa yang paling menyenangkan dari kehamilan. Ibu sudah lepas dari rasa was-was akut karena plasenta penyokong janin sudah mulai terbentuk. Muntah atau mual sudah tidak sesering trimester pertama dan nafsu makan pun mulai membaik.
Di tahap ini, ibu hamil masih akan sering merasakan keram di sekitar perut, tetapi lebih karena tubuh ibu sedang menyesuaikan dengan kebutuhan ruang gerak janin. Sakitnya beda kok dengan keram pada awal kehamilan, ibu pasti bisa merasakan perbedaannya.

Dalam kehamilan saya, plasenta mulai terdeteksi pada usg tengah bulan ke-4. Dan seiring dengan terbentuknya plasenta, semua obat penguat oral dan suntik dihentikan, vitamin asam folat diganti dengan multivitamin, hanya suplemen kalsium yang masih terus dipertahankan.
Biaya konsultasi dokter dan obat-obatan jadi jauh lebih murah... Yay!

Terbuai oleh kenyamanan trimester kedua kehamilan, beberapa ibu, termasuk saya, jadi suka lupa kalau lagi hamil.
Tetapi, ibu hamil gak bisa "lupa hamil" kelamaan, karena di trimester inilah gerakan janin mulai terasa.
Dari sharing2 ibu hamil di dunia maya, rata2 merasakan gerakan janin pertama di minggu 16-22.
Kalau menurut dokter dan buku2 kehamilan, gerakan janin yang pertama mulai terasa di rentang waktu 18-22 minggu, ada yang lebih cepat ada yang lebih lambat.
Namun bila hingga minggu ke 24 masih belum terasa, seorang ibu hamil harus segera memeriksakan diri ke dokter kandungan. Mengapa harus periksa? karena itu merupakan indikasi adanya masalah pada tumbuh kembang janin.

Saya sendiri, menanti gerakan janin sejak memasuki minggu ke-18, menunggu dengan tenang hingga minggu 20, lalu menunggu dalam was-was hingga minggu 21. Dan akhirnya gerakan si janin akhirnya terasa pada minggu 21 lebih 6 hari. Bagaimana rasanya? seperti masuk angin, seperti perut keruyukan kelaparan tetapi tanpa bunyi, dan kadang seperti ada yang mengetuk pelan dari dalam perut.
Sekali terdeteksi, gerakan si janin langsung terasa sangat aktif terutama saat ibunya dalam posisi diam tenang. Tetapi gerakan si janin tidak selamanya terasa sangat aktif, janin 24 minggu tentu berbeda dengan janin 36 minggu. Jangan over estimate! Selama gerakannya masih terasa tiap ibu mencoba diam tenang, walaupun gerakannya hanya samar2, harusnya ibu tidak perlu terlalu khawatir.

Tiga malam yang lalu, saya sempat merasakan hal yang sama, si janin tidak bergerak seaktif biasanya.
Namun ketika saya mencoba diam tenang dalam posisi berbaring, Puji Tuhan gerakannya masih terasa walau tidak sekencang biasanya.
Parno dong ya, iseng-iseng lah ngubek aplikasi di henpon, eh ketemu aplikasi untuk mendengar detak jantung janin.
Aplikasinya kece, gak perlu perangkat tambahan untuk bisa mendeteksi detak jantung :)
Berbayar memang, tetapi demi rasa tenang si ibu, boleh lah modal sedikit, gak lebih mahal kok dari biaya  kontrol ke dokter kandungan.
Dan bagaimana hasil pemakaian aplikasi ini?
setelah percobaan berkali2 pada jantung ibu dan neneknya dedek bayi,
Akhirnya,
kami berhasil mendeteksi detak jantung si janin yang ternyata berdetak lebih kencang dari jantung ibu dan neneknya, keren sangatlah.

Dan apa kabar si Ibu yang sedang berbagi jiwa dan raga dengan si calon bayi?
Berat Ibu hamil ini sudah bertambah total 10 kilo per akhir trimester ke-dua.
Pasang celana sulit, jongkok sulit, shaving sulit, dikit-dikit ke toilet, keringat udah kayak gerimis, penggelapan di tempat-tempat tersembunyi;
Jalan sudah agak susah, tidur malam mulai kurang nyaman,  tulang pinggang mulai agak encok dan langganan keram kaki saat tidur malam. 

It's totally true what they say about,
"Pregnancy is the happiest excuse for feeling like crap!"

Solusinya?
Untuk keram kaki, saya dapat tips dari teman yang dulu juga sering kena keram kaki saat hamil.
Kalau keram kaki menyerang, cukup luruskan kaki yang keram sambil menekuk telapak dan jari kaki ke arah atas.
Jangan mencoba menekuk lutut karena hal ini akan membuat nyerinya terasa makin parah, durasi keramnya bisa makin lama dan meninggalkan efek samping hingga keesokan harinya.

Nah kalau untuk dilema kehamilan lainnya?
Solusinya hanya, "Sabar, silahkan dinikmati!"
Namanya juga sedang berbadan dua, 
semua-semuanya sedang dipakai berdua,
pasti kerja keraslah itu onderdil2 di dalam sana!

Besides, semua dilema itu juga pasti akan dirindukan!
Kita hamilnya kan hanya sembilan bulan, woles ajah lah ya Mak!


Instead of wishing away nine months of pregnancy
and complaining about the shadow over my feet,
I'd have cherished every minute of it
and realized that the wonderment growing inside me
was  to be my only chance in life to assist God in a miracle.
(Erma Bombeck)

No comments:

Post a Comment

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...