Ada yang bertahan hidup karena
kunjungan teratur, setiap minggu, ke Rumah Sakit
Rutinitas yang dimulainya sejak hari
pertama dokter mengucapkan vonis kematian
Dia yang selalu bersiap untuk menyambut
kematian sambil berkata
“untuk orang macam aku, hidup itu tidak usah ngoyo, kematian sudah di depan mata”
Tetapi kematian yang ditunggu-tungu itu tak kunjung menampakkan sengatnya.
Ada yang bermuram durja
berhari-hari
Untuk vonis dokter yang diterimanya
beberapa hari sebelumnya
Dia yang selalu berkata dengan
ekspresi sedih
“Bagaimana mungkin? Apa yang akan
terjadi pada keluargaku setelah aku pergi?”
Tetapi berbeda dengan dugaan dokter, kematian menjemputnya lebih cepat
Bukan karena penyakit dalam laporan kesehatannya
Tetapi karena penyakti lain, yang
hanya bisa dijelaskan oleh ilmu kejiwaan
Ada yang masih tertawa bahagia di
pagi hari
Bercanda sambil memakan semangkuk
kolesterol
“Kalau sudah waktunya mati, yah
mati saja. Dijaga atau tidak pun, semua urusan Tuhan”
Dan di malam hari, di salah satu
sesi olahraga, kematian menjemputnya
Tak terduga dan sangat cepat
Ada yang duduk manis dalam pelukan
suaminya, menonton tivi
Tidak ada keluhan apapun, tidak ada
vonis apapun, tidak ada aktivitas fisik yang keras
Namun, ketika dia tiba-tiba menoleh ke arah suaminya dan bertanya
“Pa, ada apa denganku?”, sambil
meraba nadi di leher
Kematian menjemputnya seketika
Terjatuh di pangkuan suaminya, tanpa sempat mendengar jawaban suaminya
Ada yang berbaring berhari-hari di
Rumah Sakit
Semua keluarga menemaninya
Dia yang lalu berkata, pada minggu
kesekiannya di Rumah Sakit
“Nanti kuburkan aku di samping
rumah”
Dan tidak lama berselang, kematian menjemputnya, tepat
seperti dugaan
Pencuri paling jahat di dunia ini,
Kematian
No comments:
Post a Comment