Showing posts with label keluarga. Show all posts
Showing posts with label keluarga. Show all posts

Friday, July 11, 2014

Setahun Lebih 5 Hari


Pagi ini telat ngantor.
Karena malas kah? Mungkin sedikit.
Tetapi sebagian besar karena tak tahan rasanya meninggalkan si cewek cantik, teman sekamarku, sepagi itu, sendirian di kostku yang sepi.

Jadi, dengan tas menggantung di bahu dan jaket bikers terpasang,
aku duduk lagi ke kasur, di sampingnya yang sedang menonton tv.
Menemaninya memaki-maki tvone dan presiden-nya tvone.
 
Terlalu sering sendiri membuatnya terlau sering teringat pada cowok cakep yang sudah meninggalkan kami.

It’s nice, but still, there is a little bit hurt.

Pak Presiden-nya TV One. Terimakasih karena sedikit mengalihkan dunianya.


rindu ini masih memberi sedikit luka,
bahkan setelah setahun lebih kau meninggalkan kami.
Mamali'kan

P.S.:
Cowok Cakep, Cewek Cantikmu sudah jadi anak nongkrong pantai losari.

Wednesday, August 14, 2013

Terbanglah Supermanku

Teringat pada cerita rakyat Jaka Tarub.

Cerita tentang seorang pemuda yang menyembunyikan selendang sakti seorang bidadari kayangan. Perbuatan yang membuat sang bidadari tidak bisa kembali ke kayangan, karena bidadari bukanlah bidadari kayangan bila tidak memiliki selendang sakti. Maka Jaka Tarub menjadikan bidadari itu sebagai istrinya, menjadi ibu bagi anaknya. Hingga suatu hari, bidadari itu menemukan kembali selendangnya lalu kembali ke kayangan. Meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya di dunia.the end.

Cerita rakyat yang selalu membuatku bertanya-tanya tentang perasaan dan moral para tokoh dalam cerita itu.

Bagaimana perasaan sang bidadari saat meninggalkan suami dan anaknya begitu saja.
Kemana rasa tanggungjawabnya, Siapa yang akan merawat suami dan anaknya?
Pernahkah dia mencintai suami dan anaknya, Mengapa semudah itu dia meninggalkan mereka?

Bagaimana perasaan Jaka Tarub saat ditinggalkan istrinya. Marahkah dia pada sang istri?
Menyesalkah dia karena Dewa membiarkannya menyembunyikan selendang itu dulu?

Bagaimana perasaan anak mereka.
Tidakkah dia merasa diabaikan dan tidak dianggap?
Mengeluhkah dia atas semua yang terjadi atas mereka?

Dan hari itu

Saat melepas Bapak, Supermanku, yang pulang ke Rumah Tuhan.
Aku akhirnya mengerti.

Saat Dewa Superman memanggil superman-supermannya pulang.
Itu adalah keharusan. Tidak bisa tidak.
Tidak peduli, sebesar apa rasa cinta bapak kepada ibu, kepada kami, kepada dunia ini.
Saat Tuhan memanggilnya pulang, Bapak harus segera pulang.

Yah Ibu marah, tetapi bukan pada Bapak yang harus pergi.
Yah Ibu menyesal tetapi bukan pada Tuhan yang mempertemukannya dengan Bapak.
Dia marah, dia menyesal pada waktu kebersamaan yang rasanya tidak akan pernah cukup.
Di hati, hanya ada rasa kehilangan karena tidak bisa lagi mendampingi suami tercinta.

Dan kami para anak. Walaupun sakit, walaupun sedih.
Tetapi di dalam hati, sama sekali tidak ada rasa diabaikan atau tidak dianggap.
Apa yang akan dikeluhkan, kalau kami sudah diberi keluarga yang penuh kasih.
Disini, hanya ada rasa rindu yang amat sangat pada Bapak yang begitu hebat.


Besides...

Bapak tidak akan meninggalkan rumah kami yang indah kalau Rumah Tuhan tidak JAUH LEBIH INDAH.
Yang terbaik sedang terjadi pada Bapak, pada Ibu, pada Kami.



#Mamali'kan Ambe'

Thursday, April 25, 2013

Rumahku


Pernah dengar peribahasa yang berkata “kasih orang tua sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah”?.
Siapapun yang menulis pepatah itu pasti seorang yang beruntung.

Seorang yang beruntung karena pernah mengenal “kasih sepanjang masa ”.

Lalu aku?
Aku juga adalah orang yang beruntung 
Aku diberkati dengan berlimpah “kasih sepanjang masa ”

Ada satu yang masih segar di pikiranku



“kasih sepanjang masa” yang kurasakan lagi minggu kemarin. 
Minggu ketika aku pulang ke kota kelahiranku



.....



Aku dan Ibu sedang memijat kaki Bapak yang berbaring di tempat tidur.

Memijat sambil bercanda tentang siapa  yang pijatannya paling hebat.

Ketika Ibu mendadak menghilang ke ruang tamu, meninggalkanku dan Bapak yang terkantuk.



Sore yang sejuk hujan di kota kelahiranku

Di tempat tidur Bapak dan Ibu yang hangat

Aku memilih membaringkan badan

Langsung, di dekat kaki Bapak, dalam posisi setengah melingkar.



Bapak menatapku yang perlahan tertidur

Bersuara hanya ketika Ibu kembali ke kamar

Dan kalimatnya pun hanya

“Bu, bangunin anakmu, suruh perbaiki posisi tidurnya. Pasti tidak nyaman tidur seperti itu”

Lalu aku menjawab dalam kantuk yang amat sangat

“Gak mau, gini ajah, PW!” ucapku sambil perlahan lenyap dalam tidur lelap.
Melingkar di dekat kaki Bapak.



.....



Bahkan saat Bapak sedang tidak enak badan pun, dia masih sempat memikirkan anak tukang tidurnya, yang tidak kompeten dalam urusan pijat memijat.



.....



Lalu sejam kemudian, ketika aku terbangun dan kaget.

Kubuka mataku dan bertatapan langsung dengan mata Bapak.

Entah bagaiamana ceritanya.
Saat aku tertidur, sepertinya Bapak memutar badannya.

Kepalanya dipindahkan ke tempat kakinya semula berada.

Dia membuat aku tertidur melingkar di dekat kepalanya.

.....


Ah
Aku rindu mereka






Home is the person or place you want to return to over and over

Thursday, March 28, 2013

Supermanku Terbang Lagi

Dan hari ini
aku tersadar sesuatu
aku belum mengucapkan dengan lengkap
perasaan terimakasihku

Untuk-Mu
Kekuatan Luar Biasa Yang Melingkupi Keluargaku
Tuhan Yesusku Yang Baik
terimakasih
untuk memberikan padaku
kado natalku
kado ultahku
sesuai pintaku

Terimakasih
karena mengizinkan bapak
menjadi baik lagi
jauh lebih baik dari yang pernah kami harapkan

Kau membuat supermanku terbang lagi

Terimakasih
Tuhan Yesusku

Thursday, February 14, 2013

Hari 14 Februari

MUNGKIN INI YANG MEREKA SEBUT DENGAN CINTA?
**
Hari/Tanggal      : Senin, 21 Januari 2013
Waktu             : 21.30 WITA
Lokasi            : Taxi dalam perjalanan pulang dari mengantar Bapak konsultasi dokter
Pemain            : Bapak, Ibu, Paman, Kakak Lelakiku dan Aku
**
Ibu : “Gimana Pak, nyaman duduknya?”
Bapak:”Iya, Hanya agak mual”
Paman: “Wajar, kan lagi di taxi. Tadi dokter bilangnya apa?
Aku: “Dua minggu lagi konsul, kalau hasilnya lebih baik, konsul selanjutnya bisa sebulan lagi”
Paman:”Bisa pulang kampung lah kalau jarak konsulnya sebulan”
Kakak Lelakiku: “Iyya, rencananya begitu. Sudah lama tidak masuk kantor soalnya”
Kakak Lelakiku: “Ibu malah lebih lama lagi, sejak Bapak masuk Rumah Sakit kalau tidak salah, Dua bulan lebih”, lanjutnya sambil menatap Ibu yang hanya terdiam; Mata ibu menerawang, pikirannya pasti sedang berkelana.
Aku: “Kalau Ibu sudah mau ngantor, pulang duluan juga tidak kenapa. Disini kan ada Kakak sama aku yang bisa gantiin jaga”
Ibu: “Ibu mah terserah Nak, Kalau kantor memang mau pensiunkan Ibu karena sudah tidak ngantor lebih dari dua bulan. Terserah. Yang pasti, Ibu tidak akan pulang kampung tanpa Bapak”

** 
ATAU MUNGKIN YANG INI YANG NAMANYA CINTA?
**
Hari/Tanggal      : Selasa, 22 Januari 2013
Waktu             : 22.00 WITA
Lokasi            : Bapak setelah minum obat di salah satu kamar di rumah Paman, tempat bapak beristirahat
Pemain            : Bapak, Ibu, Kakak Lelakiku, Kakak Perempuanku dan Aku
**
Kakak Lelakiku: “Ok baik, obat hari ini sudah habis”, ucapnya sambil memindahkan toples obat ke sisi atas lemari.
Ibu yang sebelumnya hanya tiduran di ranjang seberang, tiba-tiba bangkit dari ranjang, bergerak naik ke ranjang Bapak, dan menyusun tumpukan bantal di bagian kepala ranjang.
Kakak Perempuanku: “Buat apa Bu?”
Aku: “Dokter bilang, bantal tidur Bapak harus dibuat tinggi, biar kelebihan cairan di bagian tubuh, bisa turun ke bagian kaki”
Kakak Lelakiku: “Tidak ketinggian Bu?”
Bapak yang dari tadi hanya diam melihat Ibu menata bantal, tiba-tiba berkata
“Ibumu mah, sukanya menyiksa Bapak. Bantalnya dibuat tinggi-tinggi untuk menyiksa Bapak”.
Kalimat yang dijawab Ibu dengan muka datar, “Kelihatannya memang seperti Ibu sedang menyiksa Bapak, Tetapi Ibu begini, biar Bapak bisa cepat sembuh”, ucapnya sambil kembali ke ranjang seberang, tidur dan mendengkur dalam waktu lima menit saja; Meninggalkan Bapak yang mendelik dan Aku serta Saudara-saudaraku yang setengah mati menahan tawa.
Bapak: “Nak tolong bantu pindahin Bapak ke dekat bantal, sudah ngantuk”, ucap Bapak yang membuat Kakak Lelakiku bergerak memindahkan Bapak sedang Kakak Perempuanku bergerak ke kepala ranjang, hendak menata ulang bantal tidur Bapak.
Tetapi Bapak malah menggelengkan kepala ke arah Kakak Perempuanku sambil perlahan menurunkan badannya ke atas tumpukan bantal, menciptakan segaris kerut di dahinya karena posisi tidur yang pastinya tidak nyaman.
Dan sambil memperbaiki posisi tidurnya, Bapak lalu berbisik lirih, antara takut mengganggu Ibu yang tertidur atau takut Ibu masih terbangun dan mungkin menguping pembicaraan itu.
“Biarkan saja, ini buatan Ibumu. Biarkan saja seperti ini. Bapak suka buatan Ibumu”
#Some relationships are like Tom and Jerry, they irritate each other,
they tease each other, but they still can't live without each other

#Sepertinya itu memang Cinta

#Happy Valentine's Day 

Friday, December 28, 2012

Lelucon Cinta Mereka


Seorang perawat lelaki sedang membersihkan perban HD Bapak.
Semua terdiam menatap si mas perawat ketika seorang sepupu perempuanku tiba-tiba masuk, memberi salam pada bapak lalu memijit kakinya.
Senyum manis yang diberi Bapak pada sepupuku, membuat mata si Mas Perawat teralihkan ke wajah sepupuku. Lima detik matanya bertahan disana, hingga si perawat tersadar dan kembali menyelesaikan pekerjaannya lalu pamit, kembali ke ruangannya.

Ibu yang duduk di sisi kiri bapak menunggu hingga si mas perawat menghilang di balik pintu lalu berkata pelan.
“Ponakannya Ibu memang cantik, perawat ajah jatuh cinta”, dan tawa kami pun pecah di kamar rawat.
“Bapak pasti setuju kalau ponakannya pacaran dengan perawat HD”, ucapnya lagi, yang membuat tawa kami makin menjadi.

Tetapi tiba-tiba Bapak mengangkat jari telunjuk kanannya, menggoyangnya ke kiri dan ke kanan, membentuk kata TIDAK.

“Loh Bapak tidak setuju yah kalau ponakannya jadian sama perawat HD?", tanyaku yang dijawabnya dengan anggukan. 

"Hmmm kalau sama dokter spesialis pasti boleh?”, ucapku sok tau, yang hanya dijawab Bapak dengan mengangkat telunjuk kanannya dengan tegas, membentuk kata PERHATIKAN;
lalu pelan-pelan memindahkan jari telunjuk itu ke arah lehernya, membentuk sebuah kata yang membuat semua orang di kamar itu kebingungan, kecuali Ibu yang mendadak tertawa nyaring.

Kebingungan, kami hanya bisa pasrah menatap Ibu yang tertawa nyaring dan Bapak yang tertawa tanpa suara, menunggu hingga tawa itu berhenti, menunggu hingga Ibu memberi penjelasan.

Hingga akhirnya Ibu berkata,
“Bapak bilang, boleh dokter spesialis,  tetapi dengan syarat, harus dokter spesialis gondok”, kata Ibu sambil menunjuk gondok di lehernya dan tertawa lagi, kali ini bersama kami semua yang ada dalam kamar rawat. 

***

Pernah dengar istilah lelucon cinta?
Lelucon yang hanya dimengerti oleh dua orang yang saling mencintai?

Kupikir, Itu adalah salah satu lelucon cinta orang tuaku.




P.S.

Untuk kamu yang menempati sebuah ruang di sebelah kiri dadaku

Bolehkan aku  beharap

Bahwa suatu hari nanti, kita akan menjadi seperti orang tuaku

Bersama, menua dengan lelucon cinta milik kita

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...