Suatu hari sepulang kerja
di atas sepeda motor yang melaju lambat di bawah jalan tol
aku berkata pada dia yang memboncengku di motornya
aku selalu suka tempat ini
kalau aku diminta menggambarkan kehadiran Tuhan
Maka aku akan menjawab
"inilah tempat aku bisa merasakan eksistensi Tuhan"
Dan dia tertawa terbahak
"Menurutku, Tuhan tidak nongkrong di kolong jembatan layang"
aku tidak membantahnya,
tiap orang punya hak suara bukan?
Tetapi aku menatap ke atas
dan menutup mataku sejenak
dan aku tahu, Tuhan ada disana bersamaku
tak terbantahkan
di kolong jembatan layang
Hari ini berbulan2 setelah hari itu
saat aku sekali lagi berada di atas motor itu
dengan pengendara yang sama
di kolong jembatan layang yang sama
Kurasakan lagi Kau ada disana
aku sadar satu hal yang membuat ku
bisa merasakan kehadiranMu
Langit yang Kau ciptakan Tuhan
Langit perak kemerahan
dengan semburat abu2 gelap
yang kulihat setiap sore
tiap aku pulang kerja
Keajaiban dunia yang paling hebat dan indah di mataku
membuat ku tahu dan merasakan
bahwa
Kau memang ada
terimakasih Tuhan
karena mengizinkanku menjadi salah satu dari sedikit orang
yang menemukan-Mu di kolong jembatan layang..
powered by janiratna
Sebuah cara agar aku tidak berakhir sebagai si penerima satu talenta yang mengubur dan menyembunyikan talenta nya di dalam tanah. Sebuah cara agar aku menjadi si penerima satu talenta atau mungkin lebih, yang mengembangkan talentanya hingga makin bertambah dan terus bertambah... Mengapa "dari mata perempuan"? karena semua cerita ini, tentang dunia dari mata perempuan...
Sunday, April 24, 2011
Lantai 3 kosku
aku selalu merasa nyaman di tempat ini
di lantai tiga kosku
suatu tempat yang rencananya akan dijadikan tambahan pendapatan oleh si empunya kos,
apabila kamar2 di lantai dua sudah bisa memberikan keuntungan dan modal untuk membangun lagi pastinya.
namun faktanya
kamar2 di lantai dua yang ada 8 itu bahkan hanya terisi 4,
jangankan memperoleh keuntungan
kembali modal saja tidak.
dan akhrinya
lantai tiga kos
hanya menjadi ruang kosong penuh beton mencuat disana sini
menjadi ruang jemuran mendadak
tak pernah menjadi kamar
dan aku berterimakasih karena itu lagi
karena di lantai tiga tanpa kamar inilah
aku menemukan zona nyaman
zona nyaman untuk diriku sendiri, di tengah hiruk pikuk kota
ruang nyaman yang tidak sepantasnya disebut ruang
karena dia bahkan tak punya dinding penuh dan juga tidak punya atap
tapi itu yang membuatnya indah
saat aku terbaring di lantainya
dan menatap langit ruang itu
aku menemukan diriku dipelu oleh Mu
dan tak ada yang lebih indah dari itu
terimakasih Tuhan
powered by janiratna
di lantai tiga kosku
suatu tempat yang rencananya akan dijadikan tambahan pendapatan oleh si empunya kos,
apabila kamar2 di lantai dua sudah bisa memberikan keuntungan dan modal untuk membangun lagi pastinya.
namun faktanya
kamar2 di lantai dua yang ada 8 itu bahkan hanya terisi 4,
jangankan memperoleh keuntungan
kembali modal saja tidak.
dan akhrinya
lantai tiga kos
hanya menjadi ruang kosong penuh beton mencuat disana sini
menjadi ruang jemuran mendadak
tak pernah menjadi kamar
dan aku berterimakasih karena itu lagi
karena di lantai tiga tanpa kamar inilah
aku menemukan zona nyaman
zona nyaman untuk diriku sendiri, di tengah hiruk pikuk kota
ruang nyaman yang tidak sepantasnya disebut ruang
karena dia bahkan tak punya dinding penuh dan juga tidak punya atap
tapi itu yang membuatnya indah
saat aku terbaring di lantainya
dan menatap langit ruang itu
aku menemukan diriku dipelu oleh Mu
dan tak ada yang lebih indah dari itu
terimakasih Tuhan
powered by janiratna
Friday, April 22, 2011
Siwalankerto
Siwalankerto adalah jalan terindah pertama di SBY versi Janiratna (Jalan terindah kedua adalah karang menjangan hehehe we will talk about it someday). mengapa siwalankerto? karena siwalankerto adalah jalan desa yang metropolis. di jalannya yang selalu macet tapi gag pernah becek. bersiliwaran koko, cece, meme, didi, mas, mbak, kakak, adek, embah, wuakeeeeh.
apa istmewanya? karena apa yang mereka pakai, dari baju tidur (baby doll, daster), tank top, hotpants, gaun, kutang dan sarung, bahkan gag pakai baju. sandal jepit, sepatu high hells 5 cm, 7 cm, 9 cm jg bisa anda temukan, apalagi yang nyeker. Mw trend baju ternorak sampai terseksi ala artis taiwan atau korean style dan japan style, bisa anda temukan disini. tak perlu mendengar cuit2 mas2 bernafsu berotak seadanya. gag perlu juga mendengar cemohan ala pencemoh di red carpet. just be your self.
sebagai pembanding, aku pernah ke karang menjangan (ingat jalan kedau terindah di SBY ala Janiratna?), di salah satu malam minggu ketika aku dan teman2 perempuanku ingin happy weekend di salah satu mall terdekat. kami memutuskan memakai baju sepantasnya (aka: sackdress, rok kain plus atasan blus, dan hotpants plus kaus lengan panjang), semua mata di sepanjang jalan langsung melotot, dilengkapi dengan cuit2 mas2 bernafsu berotak seadanya..ampun, nih jalan letaknya di tengah kota, namun ndesonya gag karu2an.. (tok tok... permisi...ada flinstone gag?)
Bahkan setelah bekerjapun, ketika teman2 seangkatanku mulai menghilang, meninggalkan siwalankerto. Aku masih menetap disini.
teman2 kerjaku kerap dilingkupi beribu kebingungan, mengapa aku gag pindah kos ke tempat yang lebih dekat? secara untuk ke kantor aku harus menumpang 2 jenis angkot, si ijo dan si biru.
jawabku untuk mereka hanya satu, udah PW...
gimana gag PW.. aku suka penduduknya, aku suka keramaiannya, aku suka stand2 makanan yg melimpah ruah. Aku menemukan teman2ku disini,aku kehilangan teman2ku disini, aku menemukan cinta disini, aku sakit hati disini. Aku belajar arti hidup disini...
sebuah jalan, yg sudah kuhuni selama 7 tahun terkakhir.. sebuah jalan yang mengajarku, bahwa hidup itu bisa indah, bisa keras, bisa lucu, bisa menyeramkan, bisa menyakitkan. Tidak bisa ditebak. sebuah jalan yang mengajarku, bahwa meskipun jalan hidup tak selamanya lurus, tapi hidup pantas dihidupi.
powered by janiratna
apa istmewanya? karena apa yang mereka pakai, dari baju tidur (baby doll, daster), tank top, hotpants, gaun, kutang dan sarung, bahkan gag pakai baju. sandal jepit, sepatu high hells 5 cm, 7 cm, 9 cm jg bisa anda temukan, apalagi yang nyeker. Mw trend baju ternorak sampai terseksi ala artis taiwan atau korean style dan japan style, bisa anda temukan disini. tak perlu mendengar cuit2 mas2 bernafsu berotak seadanya. gag perlu juga mendengar cemohan ala pencemoh di red carpet. just be your self.
sebagai pembanding, aku pernah ke karang menjangan (ingat jalan kedau terindah di SBY ala Janiratna?), di salah satu malam minggu ketika aku dan teman2 perempuanku ingin happy weekend di salah satu mall terdekat. kami memutuskan memakai baju sepantasnya (aka: sackdress, rok kain plus atasan blus, dan hotpants plus kaus lengan panjang), semua mata di sepanjang jalan langsung melotot, dilengkapi dengan cuit2 mas2 bernafsu berotak seadanya..ampun, nih jalan letaknya di tengah kota, namun ndesonya gag karu2an.. (tok tok... permisi...ada flinstone gag?)
Bahkan setelah bekerjapun, ketika teman2 seangkatanku mulai menghilang, meninggalkan siwalankerto. Aku masih menetap disini.
teman2 kerjaku kerap dilingkupi beribu kebingungan, mengapa aku gag pindah kos ke tempat yang lebih dekat? secara untuk ke kantor aku harus menumpang 2 jenis angkot, si ijo dan si biru.
jawabku untuk mereka hanya satu, udah PW...
gimana gag PW.. aku suka penduduknya, aku suka keramaiannya, aku suka stand2 makanan yg melimpah ruah. Aku menemukan teman2ku disini,aku kehilangan teman2ku disini, aku menemukan cinta disini, aku sakit hati disini. Aku belajar arti hidup disini...
sebuah jalan, yg sudah kuhuni selama 7 tahun terkakhir.. sebuah jalan yang mengajarku, bahwa hidup itu bisa indah, bisa keras, bisa lucu, bisa menyeramkan, bisa menyakitkan. Tidak bisa ditebak. sebuah jalan yang mengajarku, bahwa meskipun jalan hidup tak selamanya lurus, tapi hidup pantas dihidupi.
powered by janiratna
Wednesday, April 20, 2011
tikus kota
Pranggggg........
sebuah suara terdengar dari ruang tengah, di pagi2 buta.
dan aku berlari kesana, segera. Jangan sampai hal menyedihkan itu terjadi lagi.....................?
***
Sembilan jam sebelumnya, kami penghuni kos tak-beralamat-jelas sedang belajar menjadi anak2 kos yang sesungguhnya.
Membeli dan mengolah sendiri bahan makanan yang dapat diakses di pasar rakyat dadakan dekat kos. Hari itu, menunya adalah sambal tahu, ikan goreng dan kangkung tumis... (enak, sehat, sederhana dan yang penting murah ^^v). Ditemani stasiun tv yg berganti tiap 5 menit sekali, udara dingin habis hujan dan nasi hangat fresh from rice cooker... proses penyerapan nutrisi berlangsung nikmat dan syahdu.
Kurang dari tigapuluh menit berakhir lah sisa sambal tahu, ikan goreng dan kangkung tumis dalam mangkok kaca bertutupkan piring2 kaca di atas meja ruang tengah (mengikuti AD-ART anak kos sejati, lauk malam harus disisihkan sebagian untuk modal sarapan besok paginya). everything is perfect waktu kami semua tercerai berai ke kamar masing2. aku? kembali memelototi layar notebookku aka ngeblog dan ketiduran dengan diiringi lagu paperweight-Schuyler Fisk and Joshua Radin.
***
dan waktu berlalu tak terasa...
***
Pranggggg........
sebuah suara terdengar dari ruang tengah, di pagi2 buta.
dan aku berlari kesana, segera. Jangan sampai hal menyedihkan itu terjadi lagi.....................?
Tapi harapan tak selalu harus terkabul bukan?
Disana, sebuah mata menatapku dari atas tumpukan pecahan piring dan mangkok kaca.
si empunya mata berdiri di atas dua kakinya dengan sepotong ikan di tangan...
berdiri diam, berharap aku akan menganggapnya patung kecil atau mungkin malah berharap aku tak menyadari keberadaannya. Tp mana mungkin?
1,2,3,4 detik bertahan dalam posisi siaga, ketika dia akhirnya memutuskan untuk berlari pergi dengan hanya berbekal sepotong ikan..
ya ampun Kus.... itu mangkok dan piring ke tiga bulan ini....
dan akupun mulai merangkai kata... "dasar tikus kota gag tw diri"
powered by janiratna
sebuah suara terdengar dari ruang tengah, di pagi2 buta.
dan aku berlari kesana, segera. Jangan sampai hal menyedihkan itu terjadi lagi.....................?
***
Sembilan jam sebelumnya, kami penghuni kos tak-beralamat-jelas sedang belajar menjadi anak2 kos yang sesungguhnya.
Membeli dan mengolah sendiri bahan makanan yang dapat diakses di pasar rakyat dadakan dekat kos. Hari itu, menunya adalah sambal tahu, ikan goreng dan kangkung tumis... (enak, sehat, sederhana dan yang penting murah ^^v). Ditemani stasiun tv yg berganti tiap 5 menit sekali, udara dingin habis hujan dan nasi hangat fresh from rice cooker... proses penyerapan nutrisi berlangsung nikmat dan syahdu.
Kurang dari tigapuluh menit berakhir lah sisa sambal tahu, ikan goreng dan kangkung tumis dalam mangkok kaca bertutupkan piring2 kaca di atas meja ruang tengah (mengikuti AD-ART anak kos sejati, lauk malam harus disisihkan sebagian untuk modal sarapan besok paginya). everything is perfect waktu kami semua tercerai berai ke kamar masing2. aku? kembali memelototi layar notebookku aka ngeblog dan ketiduran dengan diiringi lagu paperweight-Schuyler Fisk and Joshua Radin.
***
dan waktu berlalu tak terasa...
***
Pranggggg........
sebuah suara terdengar dari ruang tengah, di pagi2 buta.
dan aku berlari kesana, segera. Jangan sampai hal menyedihkan itu terjadi lagi.....................?
Tapi harapan tak selalu harus terkabul bukan?
Disana, sebuah mata menatapku dari atas tumpukan pecahan piring dan mangkok kaca.
si empunya mata berdiri di atas dua kakinya dengan sepotong ikan di tangan...
berdiri diam, berharap aku akan menganggapnya patung kecil atau mungkin malah berharap aku tak menyadari keberadaannya. Tp mana mungkin?
1,2,3,4 detik bertahan dalam posisi siaga, ketika dia akhirnya memutuskan untuk berlari pergi dengan hanya berbekal sepotong ikan..
ya ampun Kus.... itu mangkok dan piring ke tiga bulan ini....
dan akupun mulai merangkai kata... "dasar tikus kota gag tw diri"
powered by janiratna
Monday, April 18, 2011
gincu , bedak, charles and keith dan…..
hari itu adalah salah satu hari minggu yang kuhabiskan di kos temanku
memulai hari dengan sibuk mengadu nasib, siapa yang akan mandi lebih dulu dan siapa yang boleh tidur sedikit lebih lama..
harusnya yang mandi paling telat adalah dia yg dandan paling cepat (kalu perlu gag dandan sama sekali)
faktanya, dunia tak selamanya adil. Yang tidur paling lama, biasanya adalah si pemalas, yang belum tentu tidak suka dandan. Tepat seperti kasus kami pagi itu. Si miss dandan, mandi paling telat.
Setelah krisis mandi pagi berlalu, krisis lain menanti.
“Ada yg lihat hapeku tdk?” atau “heeeeei kamu nginjak kabel hair dryer tw” atau “ada yg lihat sisir biru kagak?”….
Hari minggu pagi juga diisi dengan perdebatan tidak penting lainnya, apakah baju ini pas dengan sepatu ini. apakah make up ini tidak terlalu menor... atau “eh warna eyeliner-nya lucu! cantik!”…bla bla bla
dan dengan semuanya itu, hari itu, kami hanya telat 15 menit ke gereja... (hanya????)
*****
Tujuh hari kemudian, ketika aku tidak bisa bergabung di kos berisik itu. Sebuah pesan masuk di telpon tanpa kabel ku, dari seorang teman perempuanku, “ada sale Charles and Keith-grand city, up to 80%, paling mahal hanya Rp 200.000.dibuka hari jumat kemarin hingga hari ini. ayuk temani aku” (hanya???). terjadi proses kirim mengirim pesan, mengatur jadwal ala ibu2 pkk. sayang, semua berakhir di jalan buntu. waktu kosong tdk pas. bentrok sm jam gereja dan jam ngajar sekolah minggu. hikssss.. charles and keith...
*****
enam jam kemudian, sebuah panggilan masuk muncul di layar telpon tanpa kabelku. dua jenis suara terdengar di ujung sana.
Teman perempuanku-1: “sdh dapat pesananku belum? Berapa”
Aku:”sabar, lagi dicariin.pastinya harga bersaing lah”
Teman perempuanku-1:”yaaaah lama. tp baiklah”
Aku:”udah ke gereja?”
Teman perempuanku-1:”udah ini baru balik, makanya langsung telp kamu”
Teman perempuanku-2:”aku belum…hehehe ntar sore ajah”
Aku:”dasar badak, eh udah dengar ttg Charles and keith?”
Teman perempuanku-1:”udah…tp paling juga masih mahal”
Teman perempuanku-2:”kalu gag, paling modelnya jelek”
Aku:”sale terakhir hari ini, diskon up to 80%, harga maks RP. 200.000. Model jelek? Yah jangan dibeli lah. nothing to lose gals”
Teman perempuanku-1:”huuuuuuuuuaaaah mw…”
Teman perempuanku-2:”neeeh niat sale gag sih? Sale kok tanggal segini?”
…. (hening)
Berani taruhan, mereka mulai hitung2an peluang keterjadian diskon seperti ini lagi, perhitungan biaya hidup minimal hingga tanggal gajian, atau mungkin peluang adanya pusat pinjam meminjam dadakan… (hehehehe)
Teman perempuanku-1 dan 2:”arggggggh gag ada harapan!!!!”
Aku:”hahahahaha”
*****
Gincu, bedak, Charles and keith…..dan SALE..
Sumpah, kami hanyalah perempuan biasa…
memulai hari dengan sibuk mengadu nasib, siapa yang akan mandi lebih dulu dan siapa yang boleh tidur sedikit lebih lama..
harusnya yang mandi paling telat adalah dia yg dandan paling cepat (kalu perlu gag dandan sama sekali)
faktanya, dunia tak selamanya adil. Yang tidur paling lama, biasanya adalah si pemalas, yang belum tentu tidak suka dandan. Tepat seperti kasus kami pagi itu. Si miss dandan, mandi paling telat.
Setelah krisis mandi pagi berlalu, krisis lain menanti.
“Ada yg lihat hapeku tdk?” atau “heeeeei kamu nginjak kabel hair dryer tw” atau “ada yg lihat sisir biru kagak?”….
Hari minggu pagi juga diisi dengan perdebatan tidak penting lainnya, apakah baju ini pas dengan sepatu ini. apakah make up ini tidak terlalu menor... atau “eh warna eyeliner-nya lucu! cantik!”…bla bla bla
dan dengan semuanya itu, hari itu, kami hanya telat 15 menit ke gereja... (hanya????)
*****
Tujuh hari kemudian, ketika aku tidak bisa bergabung di kos berisik itu. Sebuah pesan masuk di telpon tanpa kabel ku, dari seorang teman perempuanku, “ada sale Charles and Keith-grand city, up to 80%, paling mahal hanya Rp 200.000.dibuka hari jumat kemarin hingga hari ini. ayuk temani aku” (hanya???). terjadi proses kirim mengirim pesan, mengatur jadwal ala ibu2 pkk. sayang, semua berakhir di jalan buntu. waktu kosong tdk pas. bentrok sm jam gereja dan jam ngajar sekolah minggu. hikssss.. charles and keith...
*****
enam jam kemudian, sebuah panggilan masuk muncul di layar telpon tanpa kabelku. dua jenis suara terdengar di ujung sana.
Teman perempuanku-1: “sdh dapat pesananku belum? Berapa”
Aku:”sabar, lagi dicariin.pastinya harga bersaing lah”
Teman perempuanku-1:”yaaaah lama. tp baiklah”
Aku:”udah ke gereja?”
Teman perempuanku-1:”udah ini baru balik, makanya langsung telp kamu”
Teman perempuanku-2:”aku belum…hehehe ntar sore ajah”
Aku:”dasar badak, eh udah dengar ttg Charles and keith?”
Teman perempuanku-1:”udah…tp paling juga masih mahal”
Teman perempuanku-2:”kalu gag, paling modelnya jelek”
Aku:”sale terakhir hari ini, diskon up to 80%, harga maks RP. 200.000. Model jelek? Yah jangan dibeli lah. nothing to lose gals”
Teman perempuanku-1:”huuuuuuuuuaaaah mw…”
Teman perempuanku-2:”neeeh niat sale gag sih? Sale kok tanggal segini?”
…. (hening)
Berani taruhan, mereka mulai hitung2an peluang keterjadian diskon seperti ini lagi, perhitungan biaya hidup minimal hingga tanggal gajian, atau mungkin peluang adanya pusat pinjam meminjam dadakan… (hehehehe)
Teman perempuanku-1 dan 2:”arggggggh gag ada harapan!!!!”
Aku:”hahahahaha”
*****
Gincu, bedak, Charles and keith…..dan SALE..
Sumpah, kami hanyalah perempuan biasa…
Sunday, April 17, 2011
status seorang teman di FB
aku sedang tenggelam dalam kisah swan, sebuah komik tua tentang penari balet jepang, diiringi getaran halus komuter yang aku tumpangi.
Ketika seorang pria dewasa datang dan berdiri sambil berpegang pada tiang di depanku.
Depanku, bukan depan temanku-1, juga bukan temanku-2 (padahal posisi mereka lebih dekat ke pintu masuk)
Tp bukan penumpang komuter yang baik kalu sampe aku mengeluh ttg itu.
Maka kulanjutkan tenggelam dalam swan, si tokoh utama pria sedang merayu dan menarik si tokoh utama perempuan dari keramain..
Ketika,
“mbak, minus matanya berapa?” sebuah pertanyaan, yang pastinya untuk aku, karena tidak ada yg memakai kacamata selain aku di deretan itu.
“2” jawabku sambil tersenyum seadanya…
(karena percakapannya agak panjang,kubuat seperti catatan biasa yah )
Pria (aka pria menggantung) :“wah parah yah? Karena apa tuh?”
Perempuan (aka aku): “iya suka baca buku”
Pria: “eits, itu bukan karena suka baca, tapi karena cara membaca yang salah”
…
Pria: “masih kuliah?”
Perempuan:”kerja”
Pria:”dimana?”
Perempuan:”rungkut”
Pria:”tinggal disana?”
(perempuan mengangguk sambil tetap membaca buku, masih pada si tokoh utama pria sedang merayu dan menarik si tokoh utama perempuan dari keramain..)
Pria:”mbak asalnya darimana? Jawa atau?”
Perempuan:”luar pulau, Sulawesi”
Pria:”ooo agama apa? Muslim?”
Perempuan:”Kristen”
Pria:”hmmm yohanes, raja-raja bukan?”
Perempuan:”iya...bapak agama apa?”
Pria:”muslim, tapi saya banyak tau, rajin membaca, wawasan saya luas” (baca: saya bukan penganut paham pembedaan suku, agama ,ras dan antar golongan)
Perempuan : “ohhhh” (holoooooh pembicaraan ini arahnya kemana sih?)
Pria:”hmmm sudah punya pendamping?”
Preeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet
*****
Kejadian serupa di bus jurusan Perak-Bungurasih
Temanku (perempuan ) sedang terkantuk2 sambil mendengarkan mp3 pada kuping kirinya ketika sebuah suara pria menyapanya dari sisi kanan.
Pria:”baru pulang kuliah atau kerja?”
Perempuan:”eghhh saya? Oh kerja.”
Pria:”orang luar pulau yah?”
Perempuan:”iya”
Pria:”agama apa?”
Perempuan:”Kristen”
Pria:”oalah, saya islam…”
Perempuan;”oh…” (jadi kenapa??? Sambil memindahkan headset ke telinga kanan-kira2 artinya sudah dulu yah pak, saya mau dengar musik)
Pria:”gag diantar pacarnya” (baca: sudah punya pacar?), ucap si bapak yg sepertinya gag bisa baca rambu2 komunikasi.
Perempuan:”dia lagi sibuk” (sambil membatin… oh MG….)
*****
Saya jd teringat pada status seorang teman di fb, kira2 bunyinya seperti ini.
"jumlah pria dewasa di Indonesia jauh lebih banyak dari jumlah perempuan dewasa"
menurut dia, bila dilakukan perhitungan kasar, maka seorang perempuan dewasa Indonesia bisa memiliki 2 suami.
Dengan memperhitungkan kasus yg sudah terjadi, bahwa beberpa pria berumur masih semangat mencari istri muda dan jumlahnya kadang lebih dari satu.
Maka seorang perempuan dewasa yang belum pernah menikah,bisa memiliki 3 orang suami.
Jadi, tidak heran juga. Apabila sekarang pria dewasa mulai kelabakan mencari istri.
Tapi, mengapa mesti di komuter, atau di bus kota?
plisssssssssss deh..Tdk perlu segitunya kaleee om….
Ketika seorang pria dewasa datang dan berdiri sambil berpegang pada tiang di depanku.
Depanku, bukan depan temanku-1, juga bukan temanku-2 (padahal posisi mereka lebih dekat ke pintu masuk)
Tp bukan penumpang komuter yang baik kalu sampe aku mengeluh ttg itu.
Maka kulanjutkan tenggelam dalam swan, si tokoh utama pria sedang merayu dan menarik si tokoh utama perempuan dari keramain..
Ketika,
“mbak, minus matanya berapa?” sebuah pertanyaan, yang pastinya untuk aku, karena tidak ada yg memakai kacamata selain aku di deretan itu.
“2” jawabku sambil tersenyum seadanya…
(karena percakapannya agak panjang,kubuat seperti catatan biasa yah )
Pria (aka pria menggantung) :“wah parah yah? Karena apa tuh?”
Perempuan (aka aku): “iya suka baca buku”
Pria: “eits, itu bukan karena suka baca, tapi karena cara membaca yang salah”
…
Pria: “masih kuliah?”
Perempuan:”kerja”
Pria:”dimana?”
Perempuan:”rungkut”
Pria:”tinggal disana?”
(perempuan mengangguk sambil tetap membaca buku, masih pada si tokoh utama pria sedang merayu dan menarik si tokoh utama perempuan dari keramain..)
Pria:”mbak asalnya darimana? Jawa atau?”
Perempuan:”luar pulau, Sulawesi”
Pria:”ooo agama apa? Muslim?”
Perempuan:”Kristen”
Pria:”hmmm yohanes, raja-raja bukan?”
Perempuan:”iya...bapak agama apa?”
Pria:”muslim, tapi saya banyak tau, rajin membaca, wawasan saya luas” (baca: saya bukan penganut paham pembedaan suku, agama ,ras dan antar golongan)
Perempuan : “ohhhh” (holoooooh pembicaraan ini arahnya kemana sih?)
Pria:”hmmm sudah punya pendamping?”
Preeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet
*****
Kejadian serupa di bus jurusan Perak-Bungurasih
Temanku (perempuan ) sedang terkantuk2 sambil mendengarkan mp3 pada kuping kirinya ketika sebuah suara pria menyapanya dari sisi kanan.
Pria:”baru pulang kuliah atau kerja?”
Perempuan:”eghhh saya? Oh kerja.”
Pria:”orang luar pulau yah?”
Perempuan:”iya”
Pria:”agama apa?”
Perempuan:”Kristen”
Pria:”oalah, saya islam…”
Perempuan;”oh…” (jadi kenapa??? Sambil memindahkan headset ke telinga kanan-kira2 artinya sudah dulu yah pak, saya mau dengar musik)
Pria:”gag diantar pacarnya” (baca: sudah punya pacar?), ucap si bapak yg sepertinya gag bisa baca rambu2 komunikasi.
Perempuan:”dia lagi sibuk” (sambil membatin… oh MG….)
*****
Saya jd teringat pada status seorang teman di fb, kira2 bunyinya seperti ini.
"jumlah pria dewasa di Indonesia jauh lebih banyak dari jumlah perempuan dewasa"
menurut dia, bila dilakukan perhitungan kasar, maka seorang perempuan dewasa Indonesia bisa memiliki 2 suami.
Dengan memperhitungkan kasus yg sudah terjadi, bahwa beberpa pria berumur masih semangat mencari istri muda dan jumlahnya kadang lebih dari satu.
Maka seorang perempuan dewasa yang belum pernah menikah,bisa memiliki 3 orang suami.
Jadi, tidak heran juga. Apabila sekarang pria dewasa mulai kelabakan mencari istri.
Tapi, mengapa mesti di komuter, atau di bus kota?
plisssssssssss deh..Tdk perlu segitunya kaleee om….
Saturday, April 16, 2011
I hate u but i need u
sepenggal syair lagu sebuah band besar Indonesia
berkelebat di pikiranku
(gag sama persis sih, hanya agak mirip2)
di suatu pagi
di ruang dingin berAC tepat depan komputer
Who is the mysterius "U"?
***
3 jam sebelumnya
di hari Jumat yang cerah
yang bahkan bila hujan batu menerpa,
hari jumat yang cerah itu tidak akan menjadi tidak cerah
karena hari jumat sudah pasti selalu cerah
it's H-1 for holiday!!!!
maka aku keluar kamar dengan semangat '45
ready for the great weekend (langsung setelah jam pulang kerja pastinya)
ngumpul bareng my best friend
takkan ku biarkan the things called "mata minus menggangguku"
maka ku pakailah softlens, menepiskan kacamata tua
***
3 jam kemudian
kembali ke ruang dingin berAC tepat depan komputer
dengan mata kering dan gatal.
menggaruk mata menjadi hal yang sangat wajar
maka
tdk butuh waktu lama hingga aku menyadari
hal yang hampir selalu mengikuti kegiatan menggaruk mata ber-softlens yang kering
soft lens ku hilang sebelah
tdk jatuh di lantai
tdk juga di badanku
apalagi di layar komputer
menghilang tanpa jejak
tiba saatnya aku kebingungan memilih
tetap melanjutkan hari dengan mata terang sebelah-percayalah melihat dengan mata terang sebelah itu sangat mengganggu-
atau membuang softlens yang tersisa agar pemandangan menjadi buram total.
Lalu aku menemukan sesuatu mengganjal di bawah mata ku
sebuah softlens nongkrong di bawah kelopak mata
ooooooo MG.....
tapi karena tak ada kaca mata tuaku hari itu
dan karena melihat dengan mata buram sebelah sama buruknya dengan kedua mata buram
Ku dorong softlens itu ke tempat yang benar
dan membuatku meyadari satu hal
I hate 'My softlens' but I need It
berkelebat di pikiranku
(gag sama persis sih, hanya agak mirip2)
di suatu pagi
di ruang dingin berAC tepat depan komputer
Who is the mysterius "U"?
***
3 jam sebelumnya
di hari Jumat yang cerah
yang bahkan bila hujan batu menerpa,
hari jumat yang cerah itu tidak akan menjadi tidak cerah
karena hari jumat sudah pasti selalu cerah
it's H-1 for holiday!!!!
maka aku keluar kamar dengan semangat '45
ready for the great weekend (langsung setelah jam pulang kerja pastinya)
ngumpul bareng my best friend
takkan ku biarkan the things called "mata minus menggangguku"
maka ku pakailah softlens, menepiskan kacamata tua
***
3 jam kemudian
kembali ke ruang dingin berAC tepat depan komputer
dengan mata kering dan gatal.
menggaruk mata menjadi hal yang sangat wajar
maka
tdk butuh waktu lama hingga aku menyadari
hal yang hampir selalu mengikuti kegiatan menggaruk mata ber-softlens yang kering
soft lens ku hilang sebelah
tdk jatuh di lantai
tdk juga di badanku
apalagi di layar komputer
menghilang tanpa jejak
tiba saatnya aku kebingungan memilih
tetap melanjutkan hari dengan mata terang sebelah-percayalah melihat dengan mata terang sebelah itu sangat mengganggu-
atau membuang softlens yang tersisa agar pemandangan menjadi buram total.
Lalu aku menemukan sesuatu mengganjal di bawah mata ku
sebuah softlens nongkrong di bawah kelopak mata
ooooooo MG.....
tapi karena tak ada kaca mata tuaku hari itu
dan karena melihat dengan mata buram sebelah sama buruknya dengan kedua mata buram
Ku dorong softlens itu ke tempat yang benar
dan membuatku meyadari satu hal
I hate 'My softlens' but I need It
Subscribe to:
Posts (Atom)
stay strong sangbaine
seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...
-
Selama bertahun-tahun, aku selalu bangga karena tidak pernah terserang penyakit cacar air. Bukan cuman karena itu berarti aku dikaruniai d...
-
Hari itu di kantin kantor, aku dan teman makan siangku sedang berdebat ttg pilem India yang sedang berkuasa. Ketika entah mengapa, pembicara...
-
seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...