Hawa panas menusuk, sudah menyerang bumi ku berhari2... dan karenanya seruan GO GREEN kemudian menjamur di bumi ini, termasuk di kotaku. Aku yang mengklaim diri sebagai salah satu mahluk jenis manusia yang cinta bumi dan ingin berpartisipasi pada GO GREEN, memulainya dengan cara sederhana. Tidak mencetak bukti transaksi ATM. Memang sih tidak signifikan, menurut ilmu kalkulatorisme, secarik kertas bukti transaksi ATM hanya menghabiskan kayu seukuran korek api. TETAPI setidaknya, dengan melakukan itu, aku sdh melakukan perubahan terhadap kayu-seukuran-korek-api-yang-harusnya-jadi-bukti-transaksi-ATM-ku. Hidup GO GREEN.
Hari Jumat, beberapa minggu yang lalu. Untuk kesekian kalinya aku mengantri di ATM kantor, mengambil duit jatah weekend :)...
Setelah memilih transaksi penarikan tunai dan memilih nilai transaksi, duit segera mengalir. Proses itu dilanjutkan dengan pertanyaan, ingin melanjutkan transaki lagi? NO. Ingin mencetak bukti transaksi? NO.. Dan aku tersenyum bangga... HIDUP GO GREEN... selamat melanjutkan hidup dengan tenang wahai pohon2 di Indonesia.
Lalu aku berlalu pergi.
Sehari kemudian, di hari Sabtu yang menyenangkan, di minimarket dekat kos, kukeluarkan duit 50 rb perak dari dompet sambil melirik ke tempat kartu di dompetku... Dan Oh-em-gi........ kartu ATM ku hilang!!!
Maka dimulailah perjalanku kembali ke jaman batu, jaman dimana manusia menikmati hidup tanpa ATM. Dan bagian paling buruknya adalah fakta bahwa aku harus menetap di jaman itu selama 2 minggu, menunggu kartu ATM-ku kembali ke kantor pusat. BAGUS...
Mw apa2 mikir, duit cash pas2an. Mw karoke, harus pinjam kiri kanan sangking lupa bw duit cash dari kos. Mw transfer beli pulsa, kagak mungkin lah... SIKSA...
Ribuan tetes keringat dan limpahan airmata kukorbankan hingga dua minggu itu berlalu. Maka ketika dua minggu itu berlalu, takkan kusiakan lebih banyak lagi keringat dan airmata, aku langsung menelpon call centre bank langgananku.
Call centre: "B*I selamat pagi, dengan Ifa (*nama samaran),bisa dibantu?", sebuah suara ibu2 yang lemas menyapaku...
Aku:"selamat pagi Ibu... ini dengan Jani. Ibu, kartu ATM-ku beberapa hari yang lalu hbs ketelan di mesin ATM kantor. Sdh diambil belum yah Ibu? sekarat neeeeh :) " (ucapku dengan semangat dan penuh keceriaan, ala ibu call centre biasnya)
Call centre: "Oh..", oh???? gag salah nih kata keluar dari mulut call centre? mungkin aku salah dengar
Aku:" iya ibu, ketelan kartunya,apa udah diambil yah?", masih dengan semangat '45...
Call centre: "Maaf, namanya siapa Bu? Bisa menginformasikan alamat kantornya dimana?", ucapnya dengan nada yang DATAAAAAAAAAAAAAR habis...heeh gag mungkin aku salah dengar berkali2!
Aku:" nama lengkap Janiratna, dr kantor ****** ", masih dengan semangat '45 sambil mengerutkan dahi.. ini call centre atu apa yah?
Call centre:"bentar ibu yah", ucapnya bahkan dengan nada yang hampir tidak kedengaran... GILA, kala semangat ibu call centre dibanding aku.. yang call centre yang mana coba?
Call centre:"sdh ada ibu, bisa diambil di jam kerja di kantor pusat di ******, harap membawa buku tabungan dan kartu tanda penduduk",ucapnya masih selemas sebelumnya.
Aku:"oh Puji Tuhan...", aku usili ajah deeeh
Aku:"Jam kerja di hari Sabtu bisa gag Ibuuuuu?"
Call centre:"HA...?!", hahaha akhirnya volume suaranya lebih masuk akal.
Call centre:"hehehe jam kerja di hari kerja ibu..", sudah ada senyum di suaranya... hahaha
Aku:"Kan gag ada salahnya mencoba, yah sudah deh.. makasih yah ibu", ucapku dengan smiling voice kelas wahid sesat sebelum menutup telepone.
Kulirik jam di layar PC ku, emang sih udah jam 3 sore.. tp tetap ajah booo gag pantas deh kalu karena hawa2 jam pulang, membuat si ibu entah-siapa-nama-sebenarnya-karena-aku-sudah-lupa mendapat gelar CALL CENTRE PALING AJAIB TAHUN 2011 versi Janiratna hehehehe
powered by janiratna
Sebuah cara agar aku tidak berakhir sebagai si penerima satu talenta yang mengubur dan menyembunyikan talenta nya di dalam tanah. Sebuah cara agar aku menjadi si penerima satu talenta atau mungkin lebih, yang mengembangkan talentanya hingga makin bertambah dan terus bertambah... Mengapa "dari mata perempuan"? karena semua cerita ini, tentang dunia dari mata perempuan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
stay strong sangbaine
seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...
-
Selama bertahun-tahun, aku selalu bangga karena tidak pernah terserang penyakit cacar air. Bukan cuman karena itu berarti aku dikaruniai d...
-
Hari itu di kantin kantor, aku dan teman makan siangku sedang berdebat ttg pilem India yang sedang berkuasa. Ketika entah mengapa, pembicara...
-
seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...
No comments:
Post a Comment