Seorang
perawat lelaki sedang membersihkan perban HD Bapak.
Semua
terdiam menatap si mas perawat ketika seorang sepupu perempuanku tiba-tiba
masuk, memberi salam pada bapak lalu memijit kakinya.
Senyum manis
yang diberi Bapak pada sepupuku, membuat mata si Mas Perawat teralihkan ke
wajah sepupuku. Lima detik matanya bertahan disana, hingga si perawat tersadar
dan kembali menyelesaikan pekerjaannya lalu pamit, kembali ke ruangannya.
Ibu yang
duduk di sisi kiri bapak menunggu hingga si mas perawat menghilang di balik
pintu lalu berkata pelan.
“Ponakannya
Ibu memang cantik, perawat ajah jatuh cinta”, dan tawa kami pun pecah di kamar
rawat.
“Bapak
pasti setuju kalau ponakannya pacaran dengan perawat HD”, ucapnya lagi, yang
membuat tawa kami makin menjadi.
Tetapi
tiba-tiba Bapak mengangkat jari telunjuk kanannya, menggoyangnya ke kiri dan ke
kanan, membentuk kata TIDAK.
“Loh
Bapak tidak setuju yah kalau ponakannya jadian sama perawat HD?", tanyaku
yang dijawabnya dengan anggukan.
"Hmmm
kalau sama dokter spesialis pasti boleh?”, ucapku sok tau, yang hanya dijawab
Bapak dengan mengangkat telunjuk kanannya dengan tegas, membentuk kata PERHATIKAN;
lalu
pelan-pelan memindahkan jari telunjuk itu ke arah lehernya, membentuk sebuah
kata yang membuat semua orang di kamar itu kebingungan, kecuali Ibu yang
mendadak tertawa nyaring.
Kebingungan,
kami hanya bisa pasrah menatap Ibu yang tertawa nyaring dan Bapak yang tertawa
tanpa suara, menunggu hingga tawa itu berhenti, menunggu hingga Ibu
memberi penjelasan.
Hingga akhirnya Ibu berkata,
“Bapak bilang, boleh dokter spesialis,
tetapi dengan syarat, harus dokter spesialis gondok”, kata Ibu sambil
menunjuk gondok di lehernya dan tertawa lagi, kali ini bersama kami semua yang
ada dalam kamar rawat.
***
Pernah
dengar istilah lelucon cinta?
Lelucon
yang hanya dimengerti oleh dua orang yang saling mencintai?
Kupikir,
Itu adalah salah satu lelucon cinta orang tuaku.
P.S.
Untuk
kamu yang menempati sebuah ruang di sebelah kiri dadaku
Bolehkan aku beharap
Bahwa suatu hari nanti, kita
akan menjadi seperti orang tuaku
Bersama,
menua dengan lelucon cinta milik kita
Dia menjawab: Tentu saja boleh, dibawah sinar lampu yang tak pernah padam :D
ReplyDeleteterang terus dong.. boleh lah :D
ReplyDelete