Pernah dengar peribahasa yang
berkata “kasih orang tua sepanjang masa,
kasih anak sepanjang galah”?.
Siapapun yang menulis pepatah itu pasti seorang yang beruntung.
Seorang yang beruntung karena pernah mengenal “kasih sepanjang masa ”.
Lalu aku?
Aku juga adalah orang yang beruntung
Aku diberkati dengan berlimpah “kasih sepanjang masa ”
Ada satu yang masih segar
di pikiranku
“kasih sepanjang masa” yang kurasakan lagi minggu
kemarin.
Minggu ketika aku pulang ke kota kelahiranku
Minggu ketika aku pulang ke kota kelahiranku
.....
Aku dan Ibu sedang memijat kaki Bapak yang berbaring di
tempat tidur.
Memijat sambil bercanda tentang siapa yang pijatannya paling hebat.
Ketika Ibu mendadak menghilang ke ruang tamu, meninggalkanku dan Bapak yang terkantuk.
Sore yang sejuk hujan di kota kelahiranku
Di tempat tidur Bapak dan Ibu yang hangat
Aku memilih membaringkan badan
Langsung, di dekat kaki Bapak, dalam posisi setengah
melingkar.
Bapak menatapku yang perlahan tertidur
Bersuara hanya ketika Ibu kembali ke kamar
Dan kalimatnya pun hanya
“Bu, bangunin anakmu, suruh perbaiki posisi tidurnya.
Pasti tidak nyaman tidur seperti itu”
Lalu aku menjawab dalam kantuk yang amat sangat
“Gak mau, gini ajah, PW!” ucapku sambil perlahan lenyap
dalam tidur lelap.
Melingkar di dekat kaki Bapak.
.....
Bahkan saat Bapak sedang tidak enak badan pun, dia
masih sempat memikirkan anak tukang tidurnya, yang tidak kompeten dalam urusan pijat memijat.
.....
Lalu sejam kemudian, ketika aku terbangun dan kaget.
Kubuka mataku dan bertatapan langsung dengan mata
Bapak.
Entah bagaiamana ceritanya.
Saat aku tertidur, sepertinya Bapak memutar badannya.
Saat aku tertidur, sepertinya Bapak memutar badannya.
Kepalanya dipindahkan ke tempat kakinya semula berada.
Dia membuat aku tertidur melingkar di dekat kepalanya.
.....
Ah
Aku rindu mereka
Home is the person or place you want to return to over
and over
No comments:
Post a Comment