Teringat pada cerita
rakyat Jaka Tarub.
Cerita tentang seorang pemuda yang menyembunyikan selendang
sakti seorang bidadari kayangan. Perbuatan yang membuat sang bidadari tidak bisa kembali ke kayangan, karena bidadari bukanlah bidadari kayangan bila tidak memiliki
selendang sakti. Maka Jaka Tarub menjadikan bidadari itu sebagai
istrinya, menjadi ibu bagi anaknya. Hingga suatu hari, bidadari itu menemukan
kembali selendangnya lalu kembali ke kayangan. Meninggalkan Jaka Tarub dan anaknya di dunia.the end.
Cerita rakyat yang selalu membuatku bertanya-tanya tentang perasaan dan
moral para tokoh dalam cerita itu.
Bagaimana perasaan sang bidadari saat meninggalkan suami dan anaknya
begitu saja.
Kemana rasa tanggungjawabnya, Siapa yang akan merawat suami dan anaknya?
Pernahkah dia mencintai suami dan anaknya, Mengapa semudah itu dia meninggalkan mereka?
Bagaimana perasaan Jaka Tarub saat ditinggalkan istrinya. Marahkah dia pada sang istri?
Menyesalkah dia karena Dewa membiarkannya
menyembunyikan selendang itu dulu?
Bagaimana perasaan anak mereka.
Tidakkah dia merasa diabaikan dan tidak dianggap?
Mengeluhkah dia atas semua yang terjadi atas mereka?
Dan hari itu
Saat melepas Bapak, Supermanku, yang pulang ke Rumah
Tuhan.
Aku akhirnya mengerti.
Saat Dewa Superman memanggil superman-supermannya pulang.
Itu adalah keharusan. Tidak bisa tidak.
Tidak peduli, sebesar apa rasa cinta bapak kepada ibu,
kepada kami, kepada dunia ini.
Saat Tuhan memanggilnya pulang, Bapak harus segera
pulang.
Yah Ibu marah, tetapi bukan pada Bapak yang harus pergi.
Yah Ibu menyesal
tetapi bukan pada Tuhan yang mempertemukannya dengan Bapak.
Dia marah, dia
menyesal pada waktu kebersamaan yang rasanya tidak akan pernah cukup.
Di
hati, hanya ada rasa kehilangan karena tidak bisa lagi mendampingi suami
tercinta.
Dan kami para anak. Walaupun sakit, walaupun sedih.
Tetapi di dalam hati,
sama sekali tidak ada rasa diabaikan atau tidak dianggap.
Apa yang akan dikeluhkan,
kalau kami sudah diberi keluarga yang penuh kasih.
Disini, hanya ada rasa rindu yang amat
sangat pada Bapak yang begitu hebat.
Besides...
Bapak tidak akan meninggalkan rumah kami yang indah kalau Rumah Tuhan tidak JAUH LEBIH INDAH.
Yang terbaik sedang terjadi pada Bapak, pada Ibu, pada Kami.
#Mamali'kan Ambe'
Sebuah cara agar aku tidak berakhir sebagai si penerima satu talenta yang mengubur dan menyembunyikan talenta nya di dalam tanah. Sebuah cara agar aku menjadi si penerima satu talenta atau mungkin lebih, yang mengembangkan talentanya hingga makin bertambah dan terus bertambah... Mengapa "dari mata perempuan"? karena semua cerita ini, tentang dunia dari mata perempuan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
stay strong sangbaine
seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...
-
Hari itu di kantin kantor, aku dan teman makan siangku sedang berdebat ttg pilem India yang sedang berkuasa. Ketika entah mengapa, pembicara...
-
Selama bertahun-tahun, aku selalu bangga karena tidak pernah terserang penyakit cacar air. Bukan cuman karena itu berarti aku dikaruniai d...
-
Membaca kejadian di sebuah Gereja di Jojga beberapa hari lalu. Meninggalkan duka dan tanya. Dan seorang Ibu, yang tidak bisa tidur karena...
No comments:
Post a Comment