Kami adalah perempuan yang memilih untuk sejajar dengan lelaki dalam karir dan cinta.
Kami mencintai pekerjaan kami sekaligus membencinya dengan
takaran yang sama.
Okay, mungkin bencinya tidak seberapa, hanya pada saat si
Pak Bos Tersayang tiba-tiba mengirimkan sms lembur di hari Sabtu yang cerah.
Atau saat si Pak Bos Tersayang tiba-tiba mengadakan rapat
dadakan di jam mepet makan siang atau jam mepet pulang kantor.
Exactly like today, i’m writing this stuff by sitting on my
office desk, on Saturday Noon. Working while blogging
#upsss sepertinya terbalik.
#upsss sepertinya terbalik.
Perempuan yang bekerja, semata-mata untuk membiayai
kebutuhan sehari-hari dan jalan-jalan dan nongkrong dan belanja on-line dan jam
body building dan jam perawatan kecantikan dan untuk mengisi waktu diantara
weekend... #heeeeeeee yang ini agak lebay deee
Perempuan yang menghabiskan bertahun-tahun hidupnya di rumah
sewaan atau kamar sewaan. Rumah keluarga hanya menjadi tempat berlibur di suatu hari raya, bukan
untuk menetap.
Perempuan yang memulai pagi dengan doa pembuka hari, sarapan
secangkir milo hangat dan sepotong cokelat atau hanya semangkuk salad diet.
Perempuan yang sarapan sambil memeriksa si kutek kuku,
masih layak pakaikah atau sudah saatnya dibersihkan? mengecek recent update BBM untuk mengomentari beberapa personal message, menelepon si emak atau si bapak atau si kakak atau
si adek atau si teman atau si yayang #kalau gak jomblo.
Perempuan yang membabu di pagi hari,lap-lap,sapu-sapu, cuci-cuci,kibas-kibas. Me-review kebutuhan-kebutuhan rumah/kamar sewaan dan mencatat itu semua di note handset, sebelum akhirnya mandi dan siap-siap buat
ngantor. Dandan? Di toilet kantor kan bisa, daripada telat ngantor coba?
Perempuan yang pulang kantor di sore hari, tetapi tidak akan menampakkan
diri di rumah/kamar sewaan sampai petugas ronda memulai shift malamnya.
Perempuan yang mengisi waktu mendekat jam pulang kantornya dengan
chatting via BBM. Ngatur jam nongkrong dan tempat nongkrong. Atau browsing
jadwal tayang bioskop. Atau hapalin lagu terbaru buat karaoke's time
Perempuan yang pulang pergi kantor dengan mengendarai motor, kalau agak tajir dikit, yah pakai mobil lah. Sendiri. Gak pake pak sopir.
Perempuan yang tidak pernah lupa mengecek daftar kebutuhan di note handset-nya dalam perjalanan pulang dari kegiatan-apapun-setelah-jam-kantor. Yang menyempatkan diri untuk belanja kebutuhan kulkas di supermarket terdekat. Atau yang tiba-tiba belok ke toko serba ada karena harus beli benang warna merah darah, untuk baju yang kancingnya lepas kemarin atau sekedar untuk membeli pembersih kutek kuku.
Perempuan yang memulai aktifitas rumah/kamar sewaan malam dengan luluran sambil bergosip dengan tetangga sebelah
Bergosip dari Sabang sampai Merauke, dari entertaintment sampai politik,
dari hoax sampai fakta.
Mengabsen si yayang #Kalau gak jomblo.
Perempuan yang menutup hari dengan merayap perlahan ke tempat tidur dengan
sebuah buku bacaan di tangan dan seucap doa pengantar tidur.
We have a job, have our own money, have our own defenition about being happy but still do the ini-mah-emang-udah-tugasnya-anak-perempuan thing.
Yeah... kami perempuan abad ini.
No comments:
Post a Comment