Friday, July 27, 2012

Seiris Surga

Di pagi hari yang cerah, aku sedang memelototi komputer untuk membuka site-site wajibku, kompas online, gmail, yahoomail, dan blogger, ketika sebuah pesan masuk di yahoomail-ku.
Sebuah pesan dari seorang teman sekantor "Makalah kepegawaian harus dikumpulkan Hari Senin ini" disertai jadwal presentase yang menunjukkan bahwa di antara 20 orang
peserta, aku telah didaulat menjadi 1 dari 3 presentator pertama pada Hari Senin yang sama.

Aku masih menghela nafas semi shock ketika atasanku yang tersayang dengan tiba-tiba, muncul di samping kubikelku dan berbicara dengan manisnya “Tolong laporan keuangan interim agar dikumpul semua di mejaku hari Senin ini. Terimakasih”, lalu berlalu pergi, meninggalkanku sendiri.

“Hari Senin ini” yang berarti aku hanya diberi waktu kurang dari seminggu untuk mengerjakan laporan keuangan interim untuk tiga kantor cabang, mempersiapkan makalah, dan mempersiapkan presentasinya.
Dan seakan itu semua belum cukup, teman sekantorku yang lainnya, tiba-tiba muncul dengan berita -yang-tidak-akan-kujelaskan-saking-bikin-nyeseknya- maka akupun terdiam di kursi kerjaku.
Tenggelam dalam kekaguman pada semua keadaan ini. Seakan dunia sedang berkomplot untuk menjatuhkan langit ke atas kepalaku. Seolah secuil awan mendung tiba-tiba muncul di langit yang cerah dan bertengger tepat di atas kepalaku, hanya di atas kepalaku.

Teringat pada sepotong kalimat dalam buku pengantar tidurku semalam.
Hidup itu rasanya seperti seiris Surga, hanya saja, pada beberapa hari, irisannya lebih kecil dari hari yang lain.

Aku masih hidup maka seharusnya ini adalah salah satu irisan Surga.

Maka kucoba mencari seiris Surga yang sepertinya, hari ini diiris lebih kecil dari biasanya.

Sebuah senyum yang kubagi bersama teman kubikelku pagi tadi. Ketika kami terjongkok dalam diam mengupas jeruk di pojok kubikel. Berharap tidak menjadi cobaan puasa bagi teman dari negeri seberang. Ketika tiba-tiba semua protes karena aroma jeruk yang menyebar di seluruh ruangan :)

Sebuah tawa yang kubagi bersama teman makan siangku ketika menemukan jenis phobia baru di mall, Masegreenpeacephobia. Sebuah phobia karena ketakutan setiap melihat mas-mas green peace yang akan menguntit kemanapun anda melangkah, dengan rentetan pertanyaan yang penuh paksaan “Anda cinta bumi bukan!?”, “Anda cinta lingkungan bukan!?”, “Tidak mungkin tidak pastinya!”. Sangat menakutkan dan membuat phobia :)

Seiris Surgaku di hari ini, kecil sih tetapi cukuplah untuk membuat secuil awan mendung di atas kepalaku terlihat merona jingga.

So Lets face the life, Me...

Tuesday, July 17, 2012

Day of The Unborn Child

Teringat pada ibu muda yang dengan kejam melakukan tindakan aborsi pada bayinya, hanya karena tidak siap menanggung konsekuensi dari sex bebas tak bertanggungjawab yang dia nikmati.

Teringat pada para ibu yang bertahun bertekun dalam doa dan usaha agar segera diberi bayi. Namun yang ditunggu tak kunjung datang, bahkan ketika waktu berlalu dan jam biologis berhenti berdetak.

Teringat pada ibu hamil yang tidak peduli pada kandungannya. Minum minuman beralkohol, merokok, minum pembersih kandungan, hanya agar si bayi tidak sempat lahir dari rahimnya.

Teringat pada ibu hamil yang menjaga kandungannya seperti harta yang paling berharga namun bayi yang ditunggu-tunggu itu ternyata hanya bisa bertahan dua bulan dalam kandungan lalu meninggal tanpa pernah dilahirkan.

Kepada para bayi yang tidak pernah dilahirkan.
Aku percaya, Tuhan menjaga kalian, jauh lebih baik di sana.

Kepada para ibu muda yang menangisi bayi yang tidak pernah dilahirkan itu,
Bukannya Tuhan tidak percaya pada kalian.
Hanya, Tuhan terlalu sayang pada bayi-bayi yang lembut itu.



Teringat pada "Day of the unborn child" yang telah lama berlalu dan
Mengenang seorang ibu muda yang baru saja kehilangan "unborn child"-nya.
Tuhan Yesus sayang Kakak.

Wednesday, July 4, 2012

Jawab-Mu

Terimakasih untuk menjawab doaku hari ini.
Bukan kemarin waktu aku merengek-rengek dalam keegoisan anak kecil.
Bukan besok waktu hatiku mungkin sudah rusak karena kecewa.

Tetapi hari ini.
Ketika aku sudah cukup dewasa.
Cukup dewasa untuk bertindak bijak menghadapi jawab-Mu.

Hari ini.
Ketika hatiku masih cukup kuat.
Cukup kuat untuk mengampuni, mengasihi dan tidak membenci.



Dan Kau buatku semakin mencintai-Mu Tuhanku

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...