Monday, November 28, 2011

Sekali Lagi Nonton 3 Idiots

Seorang best friendku, menjomblo seumur hidupnya. Di usia yang sama denganku, dia belum pernah sekalipun pacaran. Kalau ada hal yang paling kuinginkan untuk dia. Itu adalah agar dia bisa segera memiliki pacar. Seorang pacar untuknya dan tentunya juga seorang lelaki lain untuk jadi pacarku...

Hari ini, sebuah pesan masuk di ponselku. Seseorang yang sudah lama kutaksir, tiba-tiba mengirimkan pesan padaku. Senang? PASTI. Dia menanyakan kabarku pada dua sms pertama, hanya untuk kemudian mengalihkan pembicaraan pada “Eh, minta no telpon temanmu yang kapan hari dong?”

Dan DUARRRRR........ dunia kecilku menjadi sedikit tidak stabil.

Aku teringat pada sebuah kalimat di film 3 Idiots,

Kita sedih saat kita lulus dengan peringkat penutup, Lebih sedih lagi kalau nama best friend kita tidak ada disana, tetapi tidak ada yang dapat mengalahkan rasa sedih saat best friend kita itu menjadi peringkat pertama saat kita hanya bisa masuk di urutan terakhir.

Kupikir-pikir, rasaku hari ini, kurang lebih seperti itu.

Wednesday, November 23, 2011

DOA

Aku suka lewat dekat tempat berdoa kantorku. Aku tidak pernah lupa menoleh kedalam ruangannya, saat disana hingar bingar oleh tawa maupun saat aku tak mendengar bunyi apapun dari sana. Khususnya saat-saat seperti ini, jam sepi sehabis makan siangku, saat semua orang masih sibuk dengan urusan makan siangnya masing-masing.

***

Seorang teman kantorku, satu-satunya yang memanggilku “cewek cewek”. Bapak pendiam yang datang di kantor pada pukul 7.20 am dan pulang pada pukul 4.30 pm... Tidak kurang tidak lebih. Tidak kenal terlambat tetapi juga tidak kenal lembur. Entah itu hari sibuk tutup buku atau tidak, dia selalu datang dan pergi pada jam itu.

Bapak bertubuh ringkih yang tidak pernah telat makan dan tidak pernah makan makanan yang aneh-aneh. Hanya sesekali suaranya terdengar dan bahkan tawanya pun hanya seperti bisikan.

Butuh waktu berhari-hari untuk ku tahu. Bahwa dulu tubuhnya lebih tambun, rambutnya lebih hitam,lebat dan terawat. Bahwa dulu dia adalah salah satu penyanyi terkenal di kantorku.

Dulu... Waktu dia belum diserang magg akut seperti hari ini.

***

Dia lah yang membuatku suka menoleh ke arah tempat berdoa kantor setiap kali aku melewatinya. Berharap ada dia disana, sedang berdoa pada Tuhannya.

Mungkin dia berharap dapat sembuh lagi, mungkin dia berharap dapat hidup lebih panjang dari dugaan setiap orang dan para dokter, mungkin dia berharap dapat merasakan lebih banyak kebahagiaan. Aku yakin ada banyak hal yang dibawanya dalam doa yang panjang dan khusuk itu.

***

Dan setiap kali kulihat dia begitu hanyut dalam doanya, aku selalu membawa doaku dalam hati untuknya pada Tuhanku. Agar doanya didengar dan dipenuhi oleh Tuhannya. Apapun itu.

***

“Mengapa hidupku baik-baik saja, padahal sudah seminggu aku tidak membaca Alkitab?”, tanyaku pada seorang teman, pada suatu hari yang indah..

Jawabnya, yang terus terngiang setiap aku lewat dekat tempat berdoa kantorku,

“Ketika kamu berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkanmu dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika kamu aman dan happy, ingat bahwa seseorang telah mendoakanmu”

***

Pasti ada seseorang disana yang selalu berdoa untukku dan untukmu, setiap kali dia teringat atau mungkin saat dia melihat namaku dan namamu di wall facebooknya. Berdoa pada Tuhannya, agar setiap harapku dan dirimu didengar oleh Tuhan kita masing-masing.

PASTI.

Monday, November 21, 2011

Untuk Dia yang Sedang Berada Entah Dimana

Tahu gak, menunggu itu menjengkelkan?

Sudah hampir 2 tahun aku menunggu kamu tanpa ada yang menemani

Kalau ditotal, sudah hampir 26 tahun aku luntang lantung tanpa kamu

Kemana ajah sih?


Tahu gak, menunggu itu makin menjengkelkan kalau orang yang ditunggu tidak jelas

Tidak jelas siapa

Tidak jelas dimana

Tidak jelas lagi bikin apa

Tidak jelas lagi sama siapa


Tahu gak, menunggu sendiri tanpa ada yang menemani itu lebih menjengkelkan lagi

Gak tau mau bikin apa

Waktu terasa lambat berjalan

Selalu dihantui pertanyaan tentang pikiran orang yang melihatku sendiri

Tetapi yang paling buruk adalah "si Mungkin" yang sangat menakutkan

Mungkin kamu sudah lewat tetapi lupa singgah


Jadi,

Kalau kamu sedang membaca pesan ku ini

Tolong dong,

Jangan lama-lama disana

Aku sudah terlalu lama menunggu kamu


BURUAN! ATAU AKU KABUR....

Thursday, November 17, 2011

Bukan Cinta yang Salah

Sepotong percakapan di kursi kuningan depan bandara.

“Nanti jangan lupa sms kalau sudah mendarat”

“Lupa yah kalau aku tidak boleh sms?”

"Huft......", hanya ada helaan nafas untuk menjawab pertanyaan itu...

“Tiketnya gak ketinggalan kan?”

Sosok di kanan kursi lalu sibuk membuka postman bag-nya

“Ada kok”

“Baguslah... “

Dan hening untuk waktu yang cukup lama.

“Besok jangan lupa ngatur jam weker yang kubelikan kemarin, aku gak akan bisa bangunin kamu lagi”, ucap sosok di kanan kursi.

“Hmmm...”, Hanya ada gumaman sebagai jawaban.

“Aku serius. Kamu sudah telat empat kali loh bulan ini”

“Iyyaaa....”, akhirnya sebuah kata menjadi jawabnya dan hening lagi.

“Serius.... aku gak akan bangunin lagi. Kamu harus biasakan diri ngatur jam weker kalau tidak mau gajimu dipotong lagi bulan ini”

Dia yang diberi nasihat hanya mengangguk tanpa suara dan juga tanpa menoleh menatap lawan bicaranya.

Sosok di kanan kursi lalu melirik ponsel yang berkedip2 merah dan mengeluh.

Dia sudah tahu isi pesan yang masuk tanpa perlu membacanya.

“Udah waktunya aku pergi”, ucapnya sambil meraih ponsel dan melemparkannya ke dalam posman bag-nya. Berdiri, dia merapikan baju dan menoleh ke sisi kiri kursi.

“Gak usah ngantar ke dalam. Kita berpisah di sini saja”, ucapnya pada sosok di kiri kursi ketika melihat dia ikutan berdiri merapikan celananya.

“Aku berangkat sekarang” ucapnya lagi sambil berbalik pergi.

“Sampai jumpa lagi?”, ucap sosok di kiri kursi pada punggung menjauh di depannya. Kalimat yang membuat sosok menjauh itu seketika berhenti namun tidak menoleh.

“Sampai jumpa lagi?.. Kamu sadar tidak, kalimat mu itu bernada tanya.. Bukan pertanyaan tetapi juga bukan janji “

“Kadangkala” , lanjutnya “Akan lebih baik bila tidak mengucapkan apa-apa...”, ucapnya lagi sambil berlalu pergi.

Sosok di kursi itu berlari mengejar, menarik postman bagnya lalu menarik dia kepelukannya.

“Aku akan sangat merindukanmu”, ucapnya pada rambut sosok yang hendak berlalu pergi itu.

“Aku juga akan merindukanmu", balasanya, "Tetapi waktu akan membuat rindu itu perlahan menghilang hingga akhirnya kita akan saling melupakan. Seperti itulah dunia akan membentuk kita”, balas sosok yang hendak berlalu pergi pada punggung yang memeluknya. Dieratkannya pelukan itu sedikit lebih lama untuk kemudian melepaskannya.

“Selamat tinggal!”, ucapnya segera sambi berlalu pergi dan tidak menoleh lagi.


“Aku cinta kamu!”, ucap sosok yang ditinggalkan pada punggung yang berlalu pergi dan makin jauh.

“Apa yang salah dengan kalimat itu. Mengapa dunia memisahkan kita hanya karena kalimat itu”, ucapnya lebih pada angin.


Aku... yang berdiri tidak jauh dari mereka, mengamati dalam diam untuk kemudian berteriak

“CUT!”, dan berlari mendekat pada mereka berdua yang sudah lebih dulu kembali pada kursi kuningan.

“Gila, akting kalian bagus banget. Siapa pun yang melihat,pasti mengira kalian beneran lesbi. Perasaannya dapat banget. Good Job!”, ucapku pada mereka yang hanya dibalas dengan acungan jempol oleh Gadis dari kanan kursi sedangkan Dara di kiri kursi hanya menunduk.

“Okay, kita pindah ke lokasi selanjutnya yah”, ucapku lagi sambil melihat mereka bangkit berdiri dari kursi kuningan itu.

“Bang, move move!”, teriakku pada kameramen sambil berlalu pergi meninggalkan mereka berdua. Mengabaikan ekspresi sedih di wajah Dara, Pura-pura tidak melihat tangan Gadis yang meremas perlahan tangan Dara dengan erat di belakang punggung, jauh dari pemandangan orang lain.


Aku teringat pada salah satu scene dalam film yang kami buat ini. Pada satu dialog dalam scene itu.


Aku Cinta Kamu. Subjek Predikat Objek. Tidak ada yang salah dengan kalimat itu. Dan dunia pun tidak marah pada kalimat itu.

Hanya saja, Mengapa predikat Cinta yang dipilih saat subjek dan objeknya adalah Dara dan Gadis.

Sungguh bukan Cinta yang salah, bukan juga Dara atau Gadis.

Hanya saja, dunia yang kita hidupi ini, tidak ingin membiarkan seorang Dara mencintai Gadis.

Thursday, November 10, 2011

My Crazy Play-list

This day I want to tell a story about my play-list. Why? Because there is such a crazy thing going on with me when I put some new song to there.

***

Last Week.

An old friend called me on my cell phone in the morning.

A sentence from her was "have you heard the latest news?"

That was the kind of ohh-so-not-good-question right?

"what's news?", I said.

And her answer was "Your ex-boyfriend. He is going to marry, tomorrow morning"

Hmmmm.......I made myself trying to figure out, what day it was, when soft, but sure, I heard my play-list playing the Adele "Someone Like You".

***

Two days ago.

I found myself feeling bad for two days. I didn't know what's wrong or why, then my cell phone rang. I've got a message. One man's name appeared at the screen and there was his text too.

"I am serious. You have to have some breakfast! You need it!", And suddenly, I finally found what and the why answers. Those kinds of message that he sent me lately, make me felt that I am not the owner of my own life anymore.

Smile, I chose the option tool and clear the chat, all of his chat.

Then I put my cell phone on the table, pick my earphone and listening to my play-list and there a song from Kelly Clarkson "Mr. Know It All"

***

Today.

I find myself, browsing all day long. Trying to find a new sweet love song. Hopefully it will make a happy ending story for me at all. Let’s make a wish :)

stay strong sangbaine

seorang temanku meninggal hari ini temanku yang adalah suami dari temanku juga masih muda pastinya anak2nya juga masih kecil2 sekali ada tig...